Mohon tunggu...
SUDARMANTO
SUDARMANTO Mohon Tunggu... Guru - Guru SMPN 7 Probolinggo

Merenung sejenak dan sanggup mempertalikan hati dengan alam itu lebih baik dari 1000 tahun hanya untuk mengumpulkan kuliyah dan hujjah

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Suratmu Kubaca Dalam Perjalanan ke Malindo

26 November 2023   23:33 Diperbarui: 1 Desember 2023   18:21 602
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Beberapa hari kemudian, akupun mengirimkan surat balasan yang kukirimkan via Pos dan Giro.

Buat anak-anakku yang cerdas di MTs Al Anwar. Assalamu 'alaikum Wr.Wb! Dengan nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Dengan rasa puji syukur senantiasa saya panjatkan ke hadhirat Ilahi yang telah mengatur jagad raya serta isinya.

Anak-anakku ! Mungkin berkat do'amu juga sehingga saya sejak berangkat hingga sampai ke tempat tujuan dalam keadaan selamat tanpa halangan suatu apapun. Begitupun do'aku; "Semoga Allah senantiasa lalu melimpahkan segala rahmat dan ni'mat-Nya terhadap kepadamu, sehingga kalian menjadi manusia yang berguna bagi agama, bangsa, dan negara. Amin".

Ketika tanggal 1 Nopember 1988, jam 09.10 WIB aku mininggalkan Siantan-Pontianak Utara dimana kamu berada. Aku berangkat bersama bis Lintas Kapuas diiringi hujan pagi yang turun di kala itu. Ketika kubuka surat dari kalian yang telah dikirimkankan oleh Tutik Suzanna bersama Jainah rasanya bergetar dan terharu hatiku. Aku tiada pernah menduga kalau perhatian kamu semua begitu besar dan dalam terhadap diriku.

Sungguh perasaanku terkesima dan tertegun mendengar kata-katamu yang begitu seni dan sendu, tersusun rapi begitu agung dan kasih. Sungguh meresap ke dalam kalbu. Sehingga derai air mataku tiada tertahankan lagi mengalir dan berjatuhan di sepanjang perjalananku. Mungkin ini merupakan sejarah yang amat terkesan bagiku. Aku tidak bisa melupakan peristiwa ini yang telah terukir dalam deretan kenangan.

Namun harapanku, semoga kata-kata penyesalan dan sanjungan yang telah kau lontarkan via suratmu bukanlah hanya merupakan kata-kata mutiara yang kalian rakit, tersusun begitu rapi nan indah. Akan tetapi kata-kata itu betul-betul keluar dari akal yang sehat, keluar dari hati sanubari sehingga merupakan sebuah kata pengakuan yang tulus dan ikhlas ... Semoga ...

Sebenarnya aku juga tak ingin meninggalkanmu, aku masih ingin bersamamu, aku ingin membimbing kamu semua sampai keluar dari M.Ts Al Anwar, bahkan sampai berhasil apa yang di cita dan cintakan. Yach ... apa boleh buat, keadaan menghendaki lain.

Aku tidak tahu dengan pasti, mengapa perjumpaan dan perpisahan ini harus terjadi? Mungkinkah ini merupakan bagian alur kehidupan kita? Atau ... mungkin juga merupakan ... Ach ... aku tak tau!  Yang jelas ini semua ada yang mengaturnya, serahkan semua pada yang mengaturnya dan yang menguasai segala peraturan dalam keteraturan. Anggap saja taqdir tengah bicara!  Kita punya rencana, Tuhan punya kuasa.

Siswa dan siswiku yang kusayangi ! Ulurkanlah tanganmu sebagai rasa kerelaan, siramilah aku dengan do'amu sebagai rasa syukurmu, dan ampunan untuk diriku yang mungkin punya khilaf dan alpa pada kamu semua ...

Melalui surat ini pula, sampaikan salamku pada teman-temanmu yang lain. Harapanku, semoga dengan adanya ini tidaklah menjadikan kalian semua kehilangan semangat. Berjiawalah sebagai layang-layang, semakin kencang angin menerjang semakin tinggi melayang. Besarkan hatimu, hadapilah kenyataan ini dengan jiwa besar ! Belajarlah yang rajin, agar kamu lulus dengan hasil yang gemilang. Aturlah waktu seefektif mungkin agar tidak menyesal di kemudian hari ...

Gantungkan cita-citamu (himmah) setinggi-tingginya dan rendahkanlah hatimu, jangan sebaliknya, tinggi hati tapi himmah rendah. Belajarlah semaksimal mungkin !

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun