Mohon tunggu...
SUCI RAHMADIANA 121211031
SUCI RAHMADIANA 121211031 Mohon Tunggu... Akuntan - Mahasiswa - Universitas Dian Nusantara

Suci Rahmadiana Universitas Dian Nusantara NIM 121211031 Jurusan Akuntansi Fakultas Bisnis dan Ilmu Sosial Mata Kuliah Pengukuran Kinerja Sektor Publik nama dosen : Prof. Dr. Apollo Daito, M. Si. Ak

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Kerangka Pengukuran Kinerja, dan Capaian Kinerja Outcome BUMDES

13 November 2024   19:56 Diperbarui: 13 November 2024   19:59 109
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sebagai contoh, kita dapat melihat pada BUMDes yang bergerak dalam sektor perdagangan dan jasa, di mana pengukuran kinerja berfokus pada:

  • Peningkatan Omzet Penjualan: sebagai indikator ekonomi, capaian omzet penjualan menunjukkan keberhasilan BUMDes dalam menghasilkan pendapatan.
  • Peningkatan Partisipasi Masyarakat dalam Pembangunan Ekonomi: sebagai indikator sosial, partisipasi masyarakat diukur berdasarkan seberapa banyak penduduk desa yang memanfaatkan layanan BUMDes.
  • Kepuasan Konsumen dan Masyarakat: diukur melalui survei terhadap masyarakat yang menggunakan jasa atau produk dari BUMDes.

Data yang diperoleh kemudian dianalisis untuk menentukan keberhasilan BUMDes, dengan memperhatikan dampak yang dirasakan masyarakat desa baik secara ekonomi maupun sosial.

Sebagai contoh, BUMDes "Tirta Abadi" yang bergerak di sektor penyediaan air bersih, dapat mengukur kinerjanya dengan indikator seperti:

  • Tingkat Cakupan Layanan Air Bersih: Mengukur persentase rumah tangga yang mendapatkan akses air bersih melalui BUMDes.
  • Pendapatan Asli Desa dari Penjualan Air: Mengukur kontribusi BUMDes pada pendapatan asli desa.
  • Kesehatan Masyarakat: Survei terhadap penurunan penyakit akibat air yang diakses.

Setelah data diperoleh, BUMDes melakukan analisis, dan hasilnya menunjukkan peningkatan sebesar 20% pada pendapatan desa. Namun, cakupan layanan air bersih masih di bawah target, sehingga rekomendasi perbaikan diberikan untuk memperluas jaringan distribusi air.

Kesimpulan

Pengukuran kinerja dan capaian kinerja outcome BUMDes merupakan langkah penting untuk memastikan bahwa BUMDes berperan sebagai motor penggerak ekonomi desa. Dengan kerangka pengukuran yang terstruktur, BUMDes dapat menjalankan fungsi secara optimal, mencapai tujuan pengembangan desa, dan memberikan kontribusi positif bagi masyarakat. Implementasi kerangka pengukuran kinerja yang efektif akan mempengaruhi keberhasilan BUMDes dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa.

Kerangka pengukuran kinerja BUMDes memungkinkan BUMDes untuk mencapai akuntabilitas, meningkatkan efisiensi, dan memastikan bahwa outcome yang dihasilkan berdampak nyata bagi masyarakat. Dengan strategi pengukuran kinerja yang menyeluruh, BUMDes dapat terus berkembang dan memberikan kontribusi optimal bagi kesejahteraan desa.

Daftar Pustaka

  1. Badan Pusat Statistik. (2021). Statistik Indonesia 2021. Jakarta: BPS.
  2. Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi. (2019). Panduan Pendirian dan Pengelolaan BUMDes. Jakarta: Kemendesa.
  3. Sugiyono. (2018). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.
  4. Rivai, V., Murni, S., & Purba, A. (2019). Pengukuran Kinerja dengan Balanced Scorecard di Organisasi Publik. Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan, 12(3), 178-192.
  5. Jurnal Desa dan Pengembangan Desa, (2020). "Pengaruh Pendirian BUMDes terhadap Ekonomi Desa". Jurnal Pengembangan Desa, 5(2), 245-263.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun