Mohon tunggu...
SUCI RAHMADIANA 121211031
SUCI RAHMADIANA 121211031 Mohon Tunggu... Akuntan - Mahasiswa - Universitas Dian Nusantara

Suci Rahmadiana Universitas Dian Nusantara NIM 121211031 Jurusan Akuntansi Fakultas Bisnis dan Ilmu Sosial Mata Kuliah Pengukuran Kinerja Sektor Publik nama dosen : Prof. Dr. Apollo Daito, M. Si. Ak

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Kerangka Pengukuran Kinerja, dan Capaian Kinerja Outcome BUMDES

13 November 2024   19:56 Diperbarui: 13 November 2024   19:59 41
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dengan kerangka pengukuran kinerja, pengambilan keputusan BUMDes dapat berbasis data, bukan asumsi. Hal ini membantu manajemen BUMDes dalam menilai potensi bisnis baru, mengurangi risiko, dan memprioritaskan proyek yang memberikan nilai tambah tertinggi bagi desa.

4. Membangun Kepercayaan Masyarakat

BUMDes yang menerapkan pengukuran kinerja secara konsisten akan lebih mudah dalam membangun kepercayaan masyarakat. Dengan kepercayaan yang tinggi, masyarakat akan lebih berpartisipasi dan mendukung kegiatan BUMDes.

5. Meningkatkan Kesadaran Akan Dampak Sosial

BUMDes tidak hanya berorientasi pada keuntungan, tetapi juga dampak sosial dan pembangunan yang inklusif. Pengukuran outcome BUMDes membantu desa untuk terus meningkatkan dampak sosialnya, baik dalam bentuk penciptaan lapangan kerja, peningkatan pendidikan, atau pengembangan kesehatan masyarakat.

Bagaimana Mengukur Kinerja dan Capaian Outcome BUMDes?

1. Menetapkan Tujuan Strategis dan Operasional BUMDes

Tujuan strategis mencakup visi jangka panjang BUMDes, sementara tujuan operasional adalah langkah-langkah yang dilakukan untuk mencapai tujuan strategis. Misalnya, tujuan strategis BUMDes bisa berupa "Meningkatkan pendapatan asli desa secara berkelanjutan," sedangkan tujuan operasional mencakup target pendapatan tahunan atau jumlah pengguna layanan.

2. Memilih Indikator Kinerja yang Tepat

BUMDes dapat menggunakan kerangka Balanced Scorecard yang mencakup empat perspektif berikut:

  • Keuangan: Misalnya, tingkat pertumbuhan pendapatan, laba bersih, dan pengembalian investasi.
  • Pelanggan/Masyarakat: Tingkat kepuasan masyarakat desa, jumlah pelanggan atau pengguna produk, dan tingkat kesadaran produk.
  • Proses Bisnis Internal: Efisiensi produksi, pengendalian kualitas, dan pengelolaan sumber daya manusia.
  • Pembelajaran dan Pertumbuhan: Peningkatan kompetensi tenaga kerja desa, pelatihan, dan pengembangan karyawan.

Indikator ini harus bersifat SMART (Specific, Measurable, Achievable, Relevant, Timely), sehingga mudah dipantau dan ditinjau secara periodik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun