Mohon tunggu...
Suci Rahmadani
Suci Rahmadani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa S1/Tadris Bahasa Indonesia/UIN Sumatera Utara

Saya adalah Mahasiswi S1 Prodi Tadris Bahasa Indonesia,Saat ini saya masih menjalankan pendidikan saya di Uin Sumatera Utara dan saya semester 3.Hobi saya adalah menulis apalagi menulis sebuah puisi saya sangat suka dengan hal itu.Saya sudah sering mengikuti lomba puisi dan alhamdulillah saya selalu juara itu bukan hanya karena usaha saya tetapi karena izin dari Allah SWT dan doa yang tak pernah henti dari orang tua saya

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Rahasia Tuhan

28 Juni 2024   12:00 Diperbarui: 28 Juni 2024   12:12 60
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

"Tea,boleh aku mengatakan sesuatu sebagai teman masa kecilmu." Ucap Aylin

"Silahkan Aylin,aku akan mendengarkannya." Ucap Tea membalas ucapan Aylin

"Tetapi maafi aku Tea,aku ga bermaksud menyinggungmu,melihat keadaanmu yang seperti ini sekarang,aku  ingin sekali membantumu." Kata Aylin

"Maafi aku Aylin,bukan aku ingin menolak bantuan mu,tapi aku tak ingin bantuan siapapun.Aku ingin berusaha dari diriku sendiri dan untuk hidupku sendiri,terutama demi anakku." Ucap Tea berusaha menolak bantuan dari Aylin

"Aku hanya ingin memberikan tempat tinggal padamu,kau boleh tinggal di salah satu perumahanku,tidak perlu bayar apapun,supaya kau dan anakku bisa hidup dengan layak." Ucap Aylin
 
"Tidak Aylin,aku ingin bangkit sendiri,seperti dahulu orang tuaku  bangkit sendiri dan berusaha sendiri.Aku ingin mencapai hasilku sendiri kemudian menikmati nya dengan anakku. Ucap Tea dengan nada tegas."

"Baiklah,aku tak ingin memaksamu,tapi jika kau perlu bantuan ku,datanglah kerumahku.Aku akan senang bisa membantumu." Ucap Aylin dengan sedikit kecewa tidak bisa membantu Tea

"Terimakasih Aylin,aku izin pergi lanjut mencari anakku lagi." ucap Tea

"Aku punya sedikit rezeki buatmu,tolong kau terima." ucap Aylin

"Tidak Aylin,aku bisa berusaha sendiri,terimakasih atas niat baikmu.Tapi aku masih bisa berusaha sendiri." Ucap Tea tetap menolak tawaran dari Aylin

       Akhirnya Tea pergi dari rumah Aylin,setelah  baru beberapa detik Ia melangkahkan kaki nya dari tempat Ia berbicara dengan Aylin, tiba-tiba Tea terjatuh dan satpam memberi tahu Aylin.Aylin segera berlari menghampiri temannya itu yang sudah tergeletak di depan perumahan blok C3.Aylin segera memanggil supir pribadi nya untuk mengeluarkan mobil dari garasi nya dan membawa teman nya ke rumah sakit terdekat.Namun siapa yang dapat memungkiri keselamatan atas nyawa seseorang,Tea dinyatakan sudah tidak bernyawa dan detak jantungnya sudah tidak berjalan dia dinyatakan meninggal dunia oleh dokter
       Setelah Aylin konsultasi dengan dokter,ternyata selama ini Tea menderita penyakit jantung yang tidak bisa diselamatkan karena sudah stadium akhir.Sungguh Aylin sangat terpukul atas kepergian teman kecilnya ditambah lagi dengan anaknya yang sudah hilang sejak 3 hari yang lalu.Akhirnya Aylin memutuskan untuk memutuskan untuk mengurus pemakaman teman kecilnya.Setelah itu Ia akan membantu mencari anak dari Tea
       Setelah beberapa waktu kemudian,setelah foto anaknya di share di berbagai media,akhirnya Ia bertemu dengan anaknya Tea kemudian Ia langsung membawanya ke tempat terakhir Tea,dan memberitahunya bahwa Ibunya telah kembali kepada yang seharusnya,betapa terpukulnya Feli,dan tak bisa menahan tangisnya.Ia menangis sekeras-kerasnya dan merasa menyesal meninggalkan Ibunya sendiri dan mengikuti keegoisannya.

SELESAI….

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun