Mohon tunggu...
Suci Rahmadani
Suci Rahmadani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa S1/Tadris Bahasa Indonesia/UIN Sumatera Utara

Saya adalah Mahasiswi S1 Prodi Tadris Bahasa Indonesia,Saat ini saya masih menjalankan pendidikan saya di Uin Sumatera Utara dan saya semester 3.Hobi saya adalah menulis apalagi menulis sebuah puisi saya sangat suka dengan hal itu.Saya sudah sering mengikuti lomba puisi dan alhamdulillah saya selalu juara itu bukan hanya karena usaha saya tetapi karena izin dari Allah SWT dan doa yang tak pernah henti dari orang tua saya

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Rahasia Tuhan

28 Juni 2024   12:00 Diperbarui: 28 Juni 2024   12:12 96
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Pada hari dimana raja siang telah terbangun dari peraduannya.Kursi di tengah-tengah bangunan yang mewah serta buah-buah segar sebagai santapan.sebuah buku kecil dengan pena bertinta hitam juga ada disini.Bunga-bunga petunia, mawar dan melati yang mengelilingi seperti ikut berbicara.Makhluk kecil bermata biru mengeong seperti ingin menyampaikan sesuatu.

         Seorang independent women  berusia 25 tahun yang belum menikah.Meskipun orang berkata 25 tahun itu adalah usia perempuan yang harusnya sudah menikah,tetapi aku tidak, aku masih ingin menikmati masa mudaku.Walaupun terkadang aku tenggelam dalam lautan kesedihanku karena ingin merasakan indahnya sebuah pesta pernikahan.Tiba-tiba seseorang keluar dari pintu kaca bagian depan dari rumahku,kemudian memanggilku "nyonya" dan berkata ada yang ingin menyewa rumah di blok B1 dan ia akan mensurvei nya sore ini. Ya aku aylin pemilik perumahan elite alam hijau yang terletak dekat pusat kota tanjung Morawa.
     
         Berbicara tentang bunga-bunga yang mengelilingi,ya benar sekali aku sedang duduk di taman yang berada di pekarangan rumahku,ya taman itu tertutup oleh pagar rumahku,aku duduk di taman bukan hanya sekedar bersantai,tetapi aku sambil bekerja. Selain sebagai seorang perempuan pemilik perumahan elite aku juga seorang penulis puisi terkenal dan karya-karyaku sudah di publish di berbagai sosial media.Aku memegang buku kecil dan pena bertinta hitam,saat itu aku sedang menulis sebuah pusi.

      Pada saat aku sedang duduk menulis sebuah puisi,tiba-tiba seorang perempuan dengan pakaian banyak bercak hitam,dengan wajah yang sangat kusam memanggilku dari arah pagarku yang kebetulan saat itu pagarku tidak aku tutup.Aku Pun segera menghampirinya.
"maaf nyonya, boleh saya tanya,apakah nyonya kenal dengan seorang ini"ia menunjukkan sebuah foto perempuan mudah yang sangat cantik dengan rambut ikal dan senyum tipis dengan kedua lesung pipinya kanan dan kiri.Aku memandang wajahnya dengan penuh haru,aku seperti mengenalnya.

      Aku terus memandang wajahnya untuk meyakinkan diriku bahwa aku memang benar-benar mengenalnya.Ya Ia Tea temanku.Aku tersontak kaget melihat keadaannya yang berada di depanku sekarang,Aku terdiam dan sempat melamun,sosoknya dimasa lalu pun terlintas dibenakku karena Tea temanku adalah seorang yang sangat cantik,dan dahulu hidup dari keluarga terpandang.Lamunanku pun terhenti ketika Ia membunyikan ibu jarinya dan mengarahkan ke depan mataku.

     Tea masih belum mengenaliku,dengan memberanikan diri aku bertanya pada nya

"Kamu tea"?. Ia terdiam dan raut wajahnya berubah seperti seseorang yang bingung dan bertanya kembali kepadaku
"Maaf nyonya siapa"?aku langsung meneteskan air mataku dan segera memeluk dirinya.
"Apakah kau mengenali saya nyonya?"ucap Tea
 Aku tidak dapat menahan air mataku teman lama yang selama ini tidak pernah aku tahu kabarnya lagi,ternyata sekarang seperti ini keadaan nya.
"Mengapa kau menangis nyonya?jawab dulu pertanyaan saya.Kata Tea dengan semakin kebingungan.

Aku menghela nafas panjang,dan pelan-pelan aku berbicara padanya.
"Aku aylin teman masa kecilmu" ucapku

"Aylin?Aylin Armatia Rinjani?" ucap Tea yang bertanya kepadaku

"Iya apakah kau sudah ingat denganku?" Balasku

"Iya aku ingat" .Langsung Tea membalas pelukan aylin kembali

"Bagaimana kabarmu Tea?" ucap aylin
"Alhamdulillah baik."Ucap Tea

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun