Kemudian Tea kembali bertanya kabar
Aylin,dan Aylin berkata dia baik juga.Setelah Aylin menjawab,Tea kembali bertanya
"Sedang apa kau disini nyonya Aylin?" tanya Tea
"Jangan panggil aku nyonya,aku temanmu panggil saja aku Aylin." Ucap Tea
"Baiklah Aylin" kata Tea
Akhirnya Aylin pun menceritakan sedikit tentang dirinya dan sedang apa dirinya di taman itu.
Aku sejak tadi duduk di taman ini untuk bersantai sambil bekerja,sembari menikmati indahnya bunga- bunga petunia,mawar dan melati yang mengelilingi kursi-kursi taman dan menikmati buah-buah yang masih segar yang dipetik langsung oleh pembantu dari kebunku.Aku adalah pemilik perumahan elite ini,selain sebagai pemilik perumahan elite ini aku adalah seorang penulis puisi terkenal dan karya ku sudah ter publish dimana-mana.Aku juga ingin me renovasi perumahan ini agar lebih elite lagi,nanti sore aku akan bertemu oleh seorang klien yang ingin menempati perumahanku yang terletak di blok B1 ,nomor dua dari ujung barisan rumahku.
Setelah selesai menceritakan sedikit tentang dirinya,kemudian Aylin bertanya tentang keadaan dari teman kecilnya yang Ia liat di depan matanya sekarang ini
"Maaf temanku,boleh aku tanya kenapa keadaan kamu bisa seperti ini? dan foto siapa yang kau cari tadi?"Ucap Aylin
"Baiklah aku akan menceritakan kepadamu." Ucap Tea
Akhirnya Tea pun bercerita tentangnya
Dulu,papaku memang seorang pemilik perusahaan tambang yang terkenal di kota Medan,aku bisa jalan-jalan kemanapun yang aku mau,bahkan keliling negara,aku bisa belanja apapun juga yang aku inginkan.Sampai suatu ketika perusahaan papaku terbakar dan tak ada satupun yang tersisa disana,kemudian papaku bangkrut dan kami sekeluarga menjadi miskin dan tak punya apa-apa lagi selain badan kami sendiri.Saat itu tak ada satupun orang yang bersedia membantu kami.Sampai ada satu orang teman papaku yang bersedia membantu keluarga kami,tetapi dengan syarat aku harus menikah dengan anaknya.Tanpa berpikir panjang papaku langsung menyetujui nya.
Tetapi pernikahan kami tak berlangsung lama,karena Dia tak pernah mencintaiku.Aku selalu dipukul,dihina dan disiksa sejadi-jadi olehnya.Meskipun begitu aku tetap mempertahankan pernikahan kami demi papaku,walaupun setiap harinya aku tak pernah merasakan apa itu kebahagiaan dalam pernikahan.
Tetapi aku juga merasa lelah ,aku memilih bercerai dengan nya.Setelah perceraian kami,aku hidup dengan sangat susah aku harus tinggal ngontrak dengan anakku,ditambah lagi dengan papa dan mamaku yang meninggal karena kecelakaan tunggal,Aku dan mantan suamiku dikaruniai 1 orang anak perempuan,yang aku tunjukkan padamu tadi adalah anak perempuanku namanya Feli dia sudah hilang sejak 3 hari yang lalu karena anakku merasa terpukul atas perceraian kami.Maafkan aku mengganggu waktumu aku lihat gerbang rumahmu tadi terbuka dan melihat kau sedang duduk di tamanmu dan aku pun ingin bertanya kepadamu, sungguh hal yang luar biasa aku bisa bertemu denganmu.
Aylin pun merasa iba dengan yang Tea ceritakan tentang keadaan dirinya,mengapa teman nya harus merasakan penderitaan yang sangat menyiksa batin dan pikirannya.Mengapa keadaan nya harus berbanding terbalik dengan keadaan dirinya.Hal seperti apa yang Tuhan sudah tuliskan untuknya, seperti apa roda kehidupan yang akan ia lewatin lagi nantinya. Dia hanya berdoa kepada Allah untuk masa depan temannya. Aylin tidak berhenti berpikir dan merasa cemas dengan masa depan Tea.Akhirnya Ia menawarkan bantuan kepada Tea.