Perlahan aku mulai merasakan senja tak lagi menemaniku. Dia perlahan mulai tenggelam bersama dengan harapanku yang perlahan mulai menipis. Langit pun mulai gelap, lalu diam-diam menampakan gemerlap bintang yang memancarkan cahaya lembut. Kemudian aku bangkit setelah lama mengambil posisi duduk kuajak tubuhku untuk beristirahat. Kemudian aku berbaring ditempat tidur.
Selimut tebal dan lembut melindungiku dari dinginnya malam hari hingga aku terbuai dan Aneh kenapa ruangan ini sepi? aku berjalan menelusuri satu persatu ruangan hanya terlihat dinding dan coretan merah yang menodai warna putihnya, aku mencoba mendekat dan membacanya "KAMU HARUS BERHENTI DAN TEMUKAN KEBAHAGIAAN KAMU."Â
Aku mencoba memahami kalimat tersebut hingga aku tak sadar sudah berada di lorong menuju arah dapur. Lagi-lagi aku menemukan kalimat yang bertuliskan "HANA DI LUAR SANA MASIH ADA KEBAHAGIAAN LAIN, BERHENTILAH!" Aku terus berjalan dan sampai di depan dapur, aku melihat seorang menggunakan jubah hitam menutupi seluruh wajahnya perlahan mendekat dan "Jleb" benda tajam yang dia pegang menusuk perutku.Â
Aduh, sontak aku kesakitan dan terbangun. "Syukurlah itu hanya mimpi" Ucapku sedikit lega. Ketikaku menoleh ke samping melihat jam dinding ternyata sudah pukul 05.00 WIB dan itu artinya aku tertidur pulas sampai lupa tidak solat tahajud. Aku bergegas turun dari tempat tidur, berjalan menuju kamar mandi dan mengambil wudhu setelah itu aku melaksanakan sholat subuh.
5 Menit kemudian..
Matahari mulai meninggi, lalu diam-diam membuyarkan lamunanku tentang mimpi semalam dengan cahaya kuningnya yang bersinar lembut menghangatkan tubuh dalam pagi-pagiku yang dingin.Â
Tiba-tiba ponselku berdering tanda adanya panggilan masuk aku tahu panggilan masuk ini dari Aldi karena aku memasang nada dering yang berbeda untuk Aldi. Aku senang sekali dia menelpon ku karena ini momen yang sangat langka, biasanya aku yang menelpon dan menanyakan keadannya setiap hari.
"Hana bisa kita bertemu hari ini?" Katanya yang mengajakku untuk bertemu. Senyum bahagia terpancar diwajahku saat mendengar itu, tentu saja aku tidak akan menolak ajakan Aldi untuk bertemu.
"Baik jika kamu bisa, kita bertemu di taman tempat biasa kita bertemu pukul 10.00 WIB." Ucapnya yang menentukan tempat untuk kita bertemu.
"Baiklah." Ucapku yang sekaligus mengakhiri dan menutup telpon.
Semenjak kami satu kampus kami memang sempat bertemu di taman itu ketika kami berkumpul dalam satu organisasi daerah yang membuat kami dekat hingga akhirnya kami selalu menanyakan perihal tugas dan perkuliahan di jurusan kami masing-masing dan saling membantu satu sama lain, tidak hanya itu aku sempat mengajak dia bertemu hanya sekedar memberi kotak makan yang sengaja aku masak sendiri dengan penuh cinta dan semangat agar dia tidak kelaparan hahah sungguh terdengar sangat berlebihan tapi cinta memang seperti ini membuat orang melakukan apapun untuk orang yang dicintainya.