Mohon tunggu...
Suci Handayani Harjono
Suci Handayani Harjono Mohon Tunggu... penulis dan peneliti -

Ibu dengan 3 anak, suka menulis, sesekali meneliti dan fasilitasi

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Tradisi Mengantar Haji yang Terus Membumi

29 Agustus 2016   10:01 Diperbarui: 29 Agustus 2016   17:20 417
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
rela berdesakan, antri , hanya sekedar untuk bersalaman

Warga Sekitar  dan Pedagang Kecipratan Rejeki

Momen tahunan saat calon jemaah haji berkumpul di asrama haji membawa keberuntungan bagi warga sekitar. Tidak hanya pedagang  tetapi juga warga di sekitar asrama. Pedagang sendiri tidak hanya pedagang yang kesehariananya berprofesi sebagai pedagang tetapi banyak warhga biasa yang akhirnya berdagang memanfaatkan moment tersebut.  Mereka berjualan makanan, pakaian, mainan, peralatan ibadah haji, oleh-oleh khas Solo dan Boyolali sampai beragam aksesoris.

haji3-57c3a4e5907a61763c7f7fad.jpg
haji3-57c3a4e5907a61763c7f7fad.jpg
Melihat antusias warga yang mengerumuni  pedagang dan berbelanja, bisa diibaratkan, jualan apa saja laku. Bahkan saya perhatikan banyak pedagang yang tidak seberapa lama mengelar barang dagangan makanan khas Solo salah satunya intip goreng, sampai berkali-kali mengambil barang dagangan untuk digelar lagi. Dagangannya laris manis dan bahkan diantri pembeli yang ingin membawa oleh-oleh dari asrama haji Donohudan.

haji5-57c3a5272f7a61423e2704ca.jpg
haji5-57c3a5272f7a61423e2704ca.jpg
Selain pedagang, banyak warga yang memanfaatkan momen mengantar jemaah haji dengan membuka parkir di halaman rumah, juga menyediakan jasa kamar mandi umum. Hampir semua warga sekitar berbisnis dadakan, karena lahan parkir dan kamar mandi umu sangatlah di cari. Maka tidak heran jika rumah warga dipenuhi motor dan mobil dari berbagai daerah juga dipenuhi orangyang memanfaatkan rumah warga untuk beristirahat, numpang mandi, sholat dan melepaskan penat.

Harga ditawarkan juga terjangkau hanya Rp 5.000-3.000 untuk parkir mobil dan motor, Rp 3.000 untuk mandi, sementara kencing dan wudhu hanya Rp 2.000 saja.

Sumber gambar: Suci Harjono
Sumber gambar: Suci Harjono
Menurut informasi, tahun 2016 ini ada sekitar  26.561 orang calon jemaah haji yang  transit di asrama haji Donohudan sebelum diberangkatkan ke Tanah Suci.  Sekitar  23.543 calon haji berasal  dari Jateng dan 2.648 calon haji asal DIY,  serta ditambah 370 orang petugas.

Terhitung sejak 8 Agustus  calon jemaah haji sudah bergantian datang. Setidaknya sampai tanggal 5 September 2016 nanti, masih ada calon jemaah haji yang transit di Donohudan.  Warga sekitar  memanfaatkan momentum ini dengan baik untuk meraih rejeki juga menambah tali silaturahmi. Begitulah yang disampaikan Bu Haji Soleh, salah satu pemilik rumah makan di depan asrama haji Donuhudan.

Semoga  mendapatkan rejeki barokah, Bu, Amin. **

_Solo, 28 Agustus 2016_

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun