Mohon tunggu...
Suci Handayani Harjono
Suci Handayani Harjono Mohon Tunggu... penulis dan peneliti -

Ibu dengan 3 anak, suka menulis, sesekali meneliti dan fasilitasi

Selanjutnya

Tutup

Politik

Fadli Zon dan Kewarasan Berpikir 'KJRI Agen Travel'

29 Juni 2016   06:05 Diperbarui: 29 Juni 2016   07:30 3537
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Saya perkirakan bensin yang terpakai sekitar kurang dari US$ 100 (Rp. 1.330.000,-). Rp. 2.000.000; sekaligus untuk tip supir. Mohon disampaikan pada KJRI

Terima kasih atas bantuan yang diberikan.

Hormat saya,

Dr. Fadli Zon, S.S., M.Sc."

Ck..ck..ck… benar-benar…..

Betapa herannya saya membaca surat pimpinan DPR kita yang minta di hormati ini. Kenapa bisa ia menuliskan surat seperti itu kepada menteri luar negeri kita. Semoga saja pas menulis surat itu, FZ pas kondisinya tidak sadar.

Jika membaca surat yang dikirimkan FZ tersebut, jelas ia menganggap persoalan yang saat ini diperbincangan publik hanya sebatas soal uang saja. What? Soal uang saja. Soal uang bro!

Ia begitu meremehkan dan seakan hanya soal uang yang dimasalahkan/diperbincangkan oleh public. Mungkin pikirnya, habis perkara kalau uang transport   untuk jemput anaknya ia ganti.

Padahal sebagai seorang wakil rakyat, pimpinan DPR lagi, ia mestinya berpikir soal etika, soal kepantasan dan teladan bagi anggota DPR dan rakyat lainnya.

Jadi bukan soal uang sekian rupiah saja yang diperdebatkan, tetapi  yang paling penting adalah soal ketidakpantasan ia memanfaatkan jabatan untuk kepentingan dirinya sendiri dan keluarganya.

Selain surat yang meremehkan persoalan asas kepatutan tersebut , FZ lagi-lagi meremehkan Menlu dan jajarannya. Ia jelas  menganggap kalau menteri LN  adalah kurir, tukang pos,  bahkan tukang ngurusi  transportasi, agen travel.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun