Mohon tunggu...
Suci Handayani Harjono
Suci Handayani Harjono Mohon Tunggu... penulis dan peneliti -

Ibu dengan 3 anak, suka menulis, sesekali meneliti dan fasilitasi

Selanjutnya

Tutup

Politik

Fadli Zon dan Kewarasan Berpikir 'KJRI Agen Travel'

29 Juni 2016   06:05 Diperbarui: 29 Juni 2016   07:30 3537
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sebagai  rakyat jelata, saya  binggung mesti ngakak, menangis, geram, prihatin, sedih atau geleng-geleng kepala melihat polah tingkah Fadli Zon(FZ)? Yang jelas semua rasa itu campur aduk menjadi satu dibalut rasa dongkol yang luar biasa. Mau ditambah marah, saya coba tahan, paling tidak biar saya tidak menuruti hawa nafsu untuk marah. Sayang puasa saya nggak berkah karena seorang FZ.

Entah apa yang ada dipikiran FZ sampai sekian kalinya ‘salah langkah’ dan cenderung O….N  dalam mensikapi sebuah permasalahan. Saya tidak tega bilang, Si FZ perlu ‘disekolahkan’ lagi,  yang jelas bahasa gaulnya ia benar-benar kurang piknik.

Masak sih, setelah surat permintaan fasilitas penjemputan dan pendampingan selama sebulan  buat anaknya  terbongkar, ia terus saja ngeles. Luar biasa, minta pendampingan di Amerika selama sebulan, kawan. Sebulan gitu loh. Busyet, benar-benar nich Si FZ, mumpung banget, niat banget memanfaatkan situasi.

Setelah KJRI New York memperlakukan FZ dengan membongkar surat permintaan FZ tersebut, si FZ masih saja berusaha menyelamatkan mukanya dengan cari alasan. Hebatnya atau (gob…..Knya) ia beralasan anak gadisnya tiba di Amrik jam 02.00 dini hari sehingga ceritanya tidak tega. Masak anak gadisnya jam segitu di perjalanan sendiri, gitu kira-kira pikirannya.  Jadi wajar saja kalau minta fasilitasi KJRI (biyuh-biyuh). Padahal jelas tibanya siang jam 14.00 waktu Amrik.

Ironisnya, saat semua mata anak bangsa tertuju padanya, ia berusaha untuk melakukan klarifikasi dengan membuat surat ke menteri Luar Negeri, Retno Marsudi, yang isinya justru memperlihatkan kalau ia.....

Begini isi suratnya yang saya kutip dari kompas.com

"Jakarta, 28 ]uni 2016

Kepada Yth. Ibu Retno Marsudi Menteri Luar Negeri Republik Indonesia

Cq. Direktorat Jenderal Protokol dan Konsuler

Dengan hormat,

Sesuai pembicaraan via telepon dengan Dirjen Protokol dan Konsuler, bersama ini saya kembalikan uang transportasi (bensin+tip) Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) di New York yang telah terpakai menjemput anak saya Shafa Sabila dari bandara John F. Kennedy, New York City ke rumah kawan saya orang Indonesia di Queens, New York City (jarak : 13 KM), Amerika Serikat pada tanggal 12 Juni 2016.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun