Saya perkirakan bensin yang terpakai sekitar kurang dari US$ 100 (Rp. 1.330.000,-). Rp. 2.000.000; sekaligus untuk tip supir. Mohon disampaikan pada KJRI
Terima kasih atas bantuan yang diberikan.
Hormat saya,
Dr. Fadli Zon, S.S., M.Sc."
Ck..ck..ck… benar-benar…..
Betapa herannya saya membaca surat pimpinan DPR kita yang minta di hormati ini. Kenapa bisa ia menuliskan surat seperti itu kepada menteri luar negeri kita. Semoga saja pas menulis surat itu, FZ pas kondisinya tidak sadar.
Jika membaca surat yang dikirimkan FZ tersebut, jelas ia menganggap persoalan yang saat ini diperbincangan publik hanya sebatas soal uang saja. What? Soal uang saja. Soal uang bro!
Ia begitu meremehkan dan seakan hanya soal uang yang dimasalahkan/diperbincangkan oleh public. Mungkin pikirnya, habis perkara kalau uang transport  untuk jemput anaknya ia ganti.
Padahal sebagai seorang wakil rakyat, pimpinan DPR lagi, ia mestinya berpikir soal etika, soal kepantasan dan teladan bagi anggota DPR dan rakyat lainnya.
Jadi bukan soal uang sekian rupiah saja yang diperdebatkan, tetapi  yang paling penting adalah soal ketidakpantasan ia memanfaatkan jabatan untuk kepentingan dirinya sendiri dan keluarganya.
Selain surat yang meremehkan persoalan asas kepatutan tersebut , FZ lagi-lagi meremehkan Menlu dan jajarannya. Ia jelas  menganggap kalau menteri LN  adalah kurir, tukang pos,  bahkan tukang ngurusi  transportasi, agen travel.