Kalian sama-sama lahir di bumi Indonesia. Makan dan minum di tanah yang sama. Membentuk keluarga, anak, cucu dan cicit di ibu pertiwi. Apakah hal itu tidak cukup membuktikan kalian se-bangsa, se-darah, dan bersaudara? Artinya, saudara tidak akan pernah memakan daging saudaranya sediri dengan mengumbar aib, fitnah dan menyakiti hati saudaranya sendiri bukan?!
Ayo move on pret...bong...
Perjuangan kita ke depan adalah berjuang bersama merealisasikan tujuan bagsa ini dan menjadi alarm bagi para wakil rakyat tuk menjalankan amanahnya serta menuntaskan janjinya.
Saya paham dengan berbagai ketakutan yang beredar saat kampanye yang mungkin masih membekas di nurani kita. LGBT akan di legalkan, pendidikan agama islam di hapuskan, komunis akan berkuasa, Pancasila akan di ganti, masa orde lama yang otoriter akan kembali dan berbagai isu yang  bisa membuat kita ketar-ketir saat mendengarnya. Tapi kita tidak akan takut. Karena ada cebong, kampret, dan kita yang saling berangkulan atas nama rakyat Indonesia akan terus berjuang agar anak cucu kita lahir dan dewasa di bumi pertiwi yang kaya, aman, damai dan sentosa. Itulah tugas kita sesungguhnya.
Hai pret..bong..
Tulisan ini adalah secercah keresahan dan kepiluan ku juga segelintir orang yang merasa sedih melihat situasi bangsa ini yang terus memanas dengan lisan yang makin tajam ter-asa. Bangsa ini dikenal dengan keramahan dan kebaikan hati rakyatnya. Tolong jangan warisi anak cucu kita dengan lingkungan kebencian dan sikap temperamen karena rasa ego. Bagaimana pun generasi saat ini adalah cermin generasi mendatang. Mari berikan teladan yang baik. Ayo salaman
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H