Mohon tunggu...
Suciati Lia
Suciati Lia Mohon Tunggu... Guru - Guru

Belajar mengungkapkan sebuah kata agar bermanfaat

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Mengoptimalkan Potensi Lokal melalui Pendekatan Asset-Based Community Development (ABCD) dalam Pengelolaan Sumber Daya Pendidikan

1 November 2024   20:52 Diperbarui: 1 November 2024   20:58 58
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Mengidentifikasi aset dan potensi yang ada

Pada ulasan sebelumnya telah disampaikan bahwa langkah pertama dalam pendekatan ini adalah bagaimana pemimpin pembelajaran mengidentifikasi potensi atau aset yang dimiliki sekolah/komunitas yang berupa keahlian yang dimiliki warga sekolah, fasilitas sapras yang tersedia baik di sekolah maupun di sekitarnya, dan kelompok komunitas yang dapat bekerja sama. Dengan mengidentifikasi potensi ini, sekolah bisa mengetahui sumber daya lokal yang bisa mendukung kebutuhan pendidikan terutama guru dalam menyediakan media atau sumber pembelajaran yang sesuai tujuan pembelajaran.

Melibatkan komunitas dalam perencanaan pendidikan

Setelah langkah pertama dalam mengidentifikasi asat lokal dan sekitarnya selesai, maka langkah berikutnya melibatkan komunitas dalam perencanaan kegiatan pendidikan. Sebagai pemimpin pembelajaran bisa mengadakan pertemuan dengan warga, pihak wali murid, dan tokoh masyarakat untuk berdiskusi tentang peran mereka dalam mendukung pendidikan. Hal ini sangat penting  dalan pelibatan perencanaan sehingga semua pihak merasa dihargai dan termotivasi dalam mendukung pembelajaran.

Mengembangkan program berbasis kearifan lokal

Pendekatan ABCD menekankan pentingnya pengembangan program yang sesuai dengan budaya dan kearifan lokal. Hal sesuai dengan pemikiran Ki Hajar Dewantara yang menekankan pentingnya mengakar pendidikan pada budaya lokal. Begitu juga dengan sekolah hendaknya bisa bekerja sama dengan komunitas guna membuat program-program yang relevan dengan kebutuhan lokal sehingga dapat menguatkan identitas murid dan untuk memperkaya pengalaman belajarnya.

Membangun kemitraan dengan organisasi lokal

Komunitas sering mempunyai berbagai organisasi yang dapat diajak bermitra misalnya UMKM, organisasi sosial, atau yang lainnya. Kemitraan ini dapat membantu sekolah dalam menyediakan sumber daya tambahan baik dalam penyediaan tenaga pengajar bisa sewaktu-waktu diperlukan sebagai narasumber, materi pelatihan maupun fasilitas yang mendukung pembelajaran sehingga murid dapat belajar keterampilan praktis sebagai bekal life skillnya.

Pengembangan sistem pembelajaran kolaboratif

Melalui pendekatan ABCD diharapkan medorong kolaborasi antara guru, murid, dan komunitas. Dengan begitu, proses pelajar yang interatif dan melibatkan murid melalui proyek nyata yang berguna baik bagi murid dan masyarakat pada umumnya.

Itulah beberapa langkah sederhana dalam menerapkan pendekatan ABCD dalam pengelolaan sumber daya yang ada. Selain itu, pendekatan ini menawarkan paradigma baru dalam pengelolaan sumber daya pendidikan dengan mengoptimalkan potensi di dalam dan di luar sekolah. Sehingga sekolah tidak hanya dapat mengatasi keterbatasan sumber daya tapi menguatkan keterlibatan komunitas dalam proses pendidikan. Melalui kerja sama dengan berbagai pihak, pendidikan tidak hanya tanggung jawab sekolah tapi menjadi misi bersama yang melibatkan semua pihak peduli terhadap dunia pendidikan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun