Mohon tunggu...
Suciati Lia
Suciati Lia Mohon Tunggu... Guru - Guru

Belajar mengungkapkan sebuah kata agar bermanfaat

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Ice Breaking, Pendekatan Kreatif Mengurangi Kejenuhan dalam Pembelajaran di Kelas

21 Oktober 2024   19:58 Diperbarui: 23 Oktober 2024   10:11 326
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Semua guru berharap agar pembelajaran di kelas menarik dan menyenangkan. Untuk mengetahui hal tersebut guru perlu umpan balik dari murid melalui kegiatan refleksi secara berkala. 

Bisa juga minimal 3 kali dalam enam bulan guru meminta penilaian dari murid guna meningkatkan kualitas diri sehingga guru dapat mengukur seberapa kuat pendekatan yang dilakukan dan seberapa lemah pendekatan yang dilakukan yang mesti ditingkatkan.

Dari refleksi itulah sebagai dasar perubahan diri untuk melakukan perubahan. Memang melakukan perubahan tak mudah dan perlu tekad yang kuat untuk merealisasikan. 

Apalagi menumbuhkan motivasi belajar dari awal hingga berakhir pembelajaran adalah sebuah tantangan bagi guru. Motivasi menurun tentu mengakibatkan rasa jenuh tumbuh. 

Jam pembelajaran yang digunakan durasinya sangat lama sehingga lambat laun materi yang disampaikan tak mampu diserap secara optimal.

Kejenuhan dapat menjadi faktor penghambat serius dalam pembelajaran sehingga murid merasa cepat bosan ditambah kondisi kelas monoton dan materi pelajaran dianggap sulit dipahami. 

Hal itu dapat menurunkan konsentrasi siswa. Yang pada akhirnya menurunkan kualitas pembelajaran secara keseluruhan. 

Untuk mengatasi kondisi ini, guru mesti peka dengan menghadirkan pembelajaran yang dirancang untuk menyegarkan suasana pembelajaran yang menyenangkan dan mengembalikan semangat murid dalam belajar. Pendekatan itu dinamakan ice breaking.

Pribadi memiliki pengalaman dalam menerapkan ice breaking. Bagi guru yang belum terbiasa melaksanakan ice breaking merupakan sesuatu yang dianggap canggung. 

Ternyata dalam menerapkan ice breaking diperlukan tingkat kepercayaan diri yang kuat sehingga tidak mudah malu dengan dirinya sendiri. 

Namun, seiring dengan pengalaman selama mengikuti pendidikan guru penggerak, motivasi dan tingkat percaya diri secara bertahap mulai terasah dengan melibatkan murid dalam prosesnya.

Murid bisa dibuat bergantian untuk memimpin ice breaking. Bisa juga sekali-kali guru yang menyiapkan bila murid belum siap. 

Kolaborasi yang baik akan menghadirkan kelas yang nyaman sehingga tujuan pembelajaran yang ingin dicapai sesuai yang diharapkan. 

Melalui ice breaking yang merupakan kegiatan yang berguna mencairkan suasana, mengurangi rasa tegang di pikiran murid, dan menumbuhkan suasana yang lebih seru dalam kelas. 

Ide ice breaking banyak sekali di youtobe atau ingin memodifikasi secara sederhana. Walaupun tampak sederhana tapi perannya besar mengembalikan semangat belajar yang mulai kendor dan menguatkan antusias serta mengalihkan kejenuhan.

Sesuai pengalaman pribadi yang sebelumnya belum menggunakan ice breaking dan menerapkan memang ada perbedaan. 

Layaknya kita berefleksi diri sendiri, jika kita belajar secara berkelanjutan tak ada jeda maka yang ada kebosanan menyapa meskipun pikiran ingin berfokus tapi kesadaran setiap orang berbeda. 

Sehingga adanya ice breaking memiliki alasan sebagai salah satu cara untuk mengembalikan motivasi murid yang mulai kendor. Alasan adanya ice breaking di antaranya

Membantu menciptakan suasana pembelajaran yang menyenangkan. Siapa sih yang tak mengharapkan suasana kelas itu seru tidak kaku, serius, tapi santai menghasilkan. 

Adanya ice breaking memiliki pengaruh mengubah suasana yang bosan menjadi rileks. Melalui kegiatan yang dikombinasi dengan humor, interaksi, dan gerakan fisik maka murid dapat menjadi enjoi sehingga belajar lebih bersemangat. 

Dengan begitu, suasana belajar yang positif mempunyai peran penting dalam menumbuhkan kembali motivasi belajar yang sempat menurun.

Memberikan jeda sejenak untuk menyegarkan pikiran. Jika guru memberikan materi tanpa jeda maka akan mengundang kejenuhan hadir menyapa apalagi durasi belajar yang terlalu lama. 

Adanya ice breaking yang hadir memberi jeda sejenak guna menyegarkan pikiran murid. Dengan kegiatan sederhana tanpa memakan waktu yang lama, tapi dampaknya efektif memberikan manfaat mengurangi kejenuhan dan melepaskan rasa bosan sehingga memulihkan energi mental. Usai ice breaking setidaknya fokus murid kembali kepada topik yang dibahas.

Mendorong partisipasi aktif murid. Adanya ice breaking melibatkan seluruh murid di kelas melalui permainan sederhana. Dari permainan yang ada, murid termotivasi terlibat, berpikir kreatif, dan dapat berkomunikasi dengan teman lainnya. 

Hal ini dapat menumbuhkan kebersamaan dalam membangun semangat kompetitif yang sehat sehingga murid ada motivasi dalam ikut serta dalam pembelajaran.

Menghilangkan kecemasan dan stres. Tidak semua murid menyukai sistem belajar serius tapi ada gaya belajar yang unik dan inklusif yang ada dalam sekelas. 

Yang tipe santai akan merasa tertekan dalam situasi belajar yang terlalu kaku sehingga perlu suasana yang santai dan lebih rileks. Dengan ide ice breaking dapat membantu menghilangkan stres dan kecemasan yang dialami murid. 

Dengan demikian, akan menumbuhan suasana yang membuat murid lebih mau bertanya, berpartisipasi dalam diskusi kelompok, atau mencoba melakukan eksperimen tanpa takut salah. Dengan begitu, semangat belajar secara optimal dapat terwujud.

Membangun hubungan sosial yang positif antarteman sekelas. Melalui ice breaking yang dirancang melibatkan teman sekelas dapat membangun rasa kebersamaan. 

Hubungan sosial yang baik dalam kelas akan membuat murid saling menghargai, nyaman, dan saling mendukung satu sama lainnya.

Penerapan ice breaking di kelas dapat diperkirakan dengan melihat kondisi kelas. Bisa dilakukan di awal pembelajaran sebelum belajar dimulai guna memecah suasana kaku. 

Bisa juga setelah kegiatan inti untuk mengurangi ketegangan belajar sebelum penyampaian diskusi. Di bagian ini fokus murid mulai menurun sehingga kehadiran ice breaking menjadi alternatif cara yang efektif memberikan jeda sesaat tanpa mengabaikan materi pembelajaran yang berlangsung. Dengan kegiatan singkat yang ringan dapat membantu menyegarkan kembali pikiran murid.

Guru yang paling mengerti kondisi kelas yang diajar. Dengan melibatkan pembelajaran sosial emosional dan hadir sepenuhnya guru akan mengerti apa kebutuhan yang perlu dipenuhi sehingga semangat belajar kembali optimal. 

Sementara idenya, guru dapat memanfaatkan berbagai aktivitas ice breaking yang ada di youtobe atau melalui modifikasi secara sederhana sehingga menyegarkan suasana kelas dan memastikan kegiatan pembelajaran dapat berjalan lancar dan produktif.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun