Semua guru berharap agar pembelajaran di kelas menarik dan menyenangkan. Untuk mengetahui hal tersebut guru perlu umpan balik dari murid melalui kegiatan refleksi secara berkala.Â
Bisa juga minimal 3 kali dalam enam bulan guru meminta penilaian dari murid guna meningkatkan kualitas diri sehingga guru dapat mengukur seberapa kuat pendekatan yang dilakukan dan seberapa lemah pendekatan yang dilakukan yang mesti ditingkatkan.
Dari refleksi itulah sebagai dasar perubahan diri untuk melakukan perubahan. Memang melakukan perubahan tak mudah dan perlu tekad yang kuat untuk merealisasikan.Â
Apalagi menumbuhkan motivasi belajar dari awal hingga berakhir pembelajaran adalah sebuah tantangan bagi guru. Motivasi menurun tentu mengakibatkan rasa jenuh tumbuh.Â
Jam pembelajaran yang digunakan durasinya sangat lama sehingga lambat laun materi yang disampaikan tak mampu diserap secara optimal.
Kejenuhan dapat menjadi faktor penghambat serius dalam pembelajaran sehingga murid merasa cepat bosan ditambah kondisi kelas monoton dan materi pelajaran dianggap sulit dipahami.Â
Hal itu dapat menurunkan konsentrasi siswa. Yang pada akhirnya menurunkan kualitas pembelajaran secara keseluruhan.Â
Untuk mengatasi kondisi ini, guru mesti peka dengan menghadirkan pembelajaran yang dirancang untuk menyegarkan suasana pembelajaran yang menyenangkan dan mengembalikan semangat murid dalam belajar. Pendekatan itu dinamakan ice breaking.
Pribadi memiliki pengalaman dalam menerapkan ice breaking. Bagi guru yang belum terbiasa melaksanakan ice breaking merupakan sesuatu yang dianggap canggung.Â
Ternyata dalam menerapkan ice breaking diperlukan tingkat kepercayaan diri yang kuat sehingga tidak mudah malu dengan dirinya sendiri.Â