Mohon tunggu...
Suciati Lia
Suciati Lia Mohon Tunggu... Guru - Guru

Belajar mengungkapkan sebuah kata agar bermanfaat

Selanjutnya

Tutup

Parenting Pilihan

Mendidik Anak Seperti Layang-Layang, Memberi Ruang untuk Terbang, Kebebasan Tetap Terkendali

11 Oktober 2024   19:41 Diperbarui: 11 Oktober 2024   22:20 254
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(Shutterstock/William Visuals) yang diunduh dari https://travel.kompas.com/ 

Dengan kebebasan itu setidaknya kita sesuaikan dengan usia dan tingkat perkembangan anak. Jangan sampai kita selaku orang tua juga berlebihan memberikan kebebasan pada anak yang tidak mempertimbangkan usia sehingga anak merasa bingung. Dengan begitu, berikan ruang itu secara bertahap sesuai kemampuan anak dalam menikmati proses belajarnya.

Tak hanya itu, memberikan ruang sesuai usianya akan memberikan pilihan yang mesti dipilih sesuai hobi yang disukai sehingga membantu anak menemukan bakat dan minatnya yang masih belum tumbuh dan perlu dimunculkan. Untuk itu, berilah kesempatan pada anak untuk mengejar apa yang mereka sukai sehingga anak perlu belajar mengenai tanggung jawab dan konsekuensi dari setiap pilihan yang diambil.

Kebebasan Tetap Terkendali

Layaknya kita bermain layang-layang yang perlu terbang dengan bantuan uluran tali begitu halnya dengan anak juga memerlukan tali yang menghubungkan anak dengan orang tua. Tali ini kita ibaratkan sebuah aturan berupa nilai dan bimbingan yang diberikan orang tua. Dengan aturan ini setidaknya menjadi rem kebebasan yang dilakukan sehingga ada kendali yang membuat anak tidak terbang terlalu tinggi hingga kehilangan arah dan tujuan sehingga jatuh merasakan sakit dan membahayakan.

Kendali yang diterapkan oleh orang tua tidaklah yang otoriter dan kaku tapi berupa pengawasan dengan penuh empati dan kasih sayang. Tak hanya itu, setiap orang tua perlu menetapkan batasan yang jelas agar anak tak sekadar paham tapi mengerti apa yang boleh atau tidak boleh dikerjakan misalnya saat anak belajar bersama dengan temannya di luar, orang tua tetap menetapkan batas waktu dan dengan siapa menjadi teman belajarnya. Ini mengajarkan bahwa kebebasan datang dengan tanggung jawab dan batasan yang disepakati mesti dihormati dan dijalankan dengan penuh kesadaran diri.

Sementara dalam pemberian nasihat bijak dan arahan perlu kita berikan sebagai bentuk pengendalian jika anak mengalami kesulitan dalam pengambilan keputusan. Keterlibatan orang tua dalam kehidupan anak akan memberikan dukungan psikis dan perlu diingat bahwa mengambil alih kendali tidak dianjurkan sepenuhnya. Dengan begitu, anak akan merasa didukung tapi tetap memiliki tempat untuk belajar melalui pengalaman yang dilaluinya.         

Keseimbangan antara Kebebasan dan Batasan

Keseimbangan antara kebebasan dan batasan merupakan kunci pola asuh yang sukses. Terlalu banyak kendali dapat menyebabkan kebebasan anak terkekang dan sulit berkembang. Begitu sebaliknya, jika kebebasan itu kita berikan seluasnya tanpa batasan maka dapat mengakibatkan anak terjebak pada situasi yang tidak mudah dipahami sehingga anak dapat kehilangan arah dan tujuan sehingga jatuh memberikan trauma yang tak bisa dilupakan seumur hidupnya.

Untuk itu, keseimbangan perlu kita berikan dengan komunikasi efektif dengan anak. Kadangkala kita menjadi pendengar setia untuk mengetahui keinginan dan berusaha memahami kebutuhan dasarnya sehingga kita bisa menentukan bentuk bimbingan yang tepat sesuai yang dibutuhkan. Sebagai contoh yang pernah kita alami di kehidupan nyata yakni saat anak kita menginjak remaja, dia mulai menunjukkan minatnya tentang hal-hal yang mungkin belum dipahami maka orang tua dapat andil dengan memberikan pandangan untuk membantu anak mengeksplorasi minat dengan cara yang aman dan tentu tidak membahayakan.

Sementara itu, aturan tetap dibuat hanya kita tak boleh berkonsentrasi pada aturan dan juga batasan. Tapi berikan penghargaan saat anak menunjukkan kemandirian dan tanggung jawab tak hanya prestasi akademik semata. Penghargaan ini tak hanya berupa hadiah mewah, bisa juga ucapan yang membuat anak bangga meskipun sesekali hadiah juga perlu sebagai motivasi anak sehingga akan termotivasi untuk terus belajar dan berkembang dalam batasan yang sesuai.

Keseimbangan yang kita berikan akan melatih anak untuk bertanggung jawab dan menjaga kepercayaan yang kita berikan sehingga anak akan mengenal konsekuensi dari apa yang dilakukan. Dengan kebebasan yang seimbang maka dapat menguatkan karakter dan menguatkan kepercayaan antara orang tua dan anak. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun