Mohon tunggu...
Suciati Lia
Suciati Lia Mohon Tunggu... Guru - Guru

Belajar mengungkapkan sebuah kata agar bermanfaat

Selanjutnya

Tutup

Worklife Artikel Utama

Refleksi Diri: Meneguhkan Prinsip untuk Mengatasi Kecemburuan di Tempat Kerja

8 Maret 2024   12:51 Diperbarui: 9 Maret 2024   19:12 848
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ada anggapan seolah ada intimidasi padahal karakter kita tadilah yang membuat sesuatu perubahan pada diri kita sendiri. Oleh karena itu, mari kita belajar tunaikan sesuatu kewajiban dan sesuai aturan yang ada. 

Jangan biarkan tanggung jawab kita juga berpengaruh terhadap karakter orang lain terutama anak didik. Hal itu akan menjadi kebiasaan yang kadang memerlukan waktu yang tak sebentar. Semua hal ada konsekuensinya

Memiliki keyakinan yang kuat terhadap Tuhan

Sebagai manusia yang memiliki keyakinan, kita percaya bahwa Tuhan itu ada. Kita percaya apa yang kita lakukan akan dimintai pertanggungjawaban termasuk gaji yang kita peroleh dan amanah yang dilaksanakan. 

Sebisa mungkin kita kerja sesuai prosedur dan merasa bangga setiap awal bulan kita menerima gaji secara utuh sesuai keringat yang kita keluarkan. Dengan bekerja sesuai prosedur semoga kelak pertanggunjawaban kita di hadapan Tuhan dapat bernilai ibadah. 

Takutlah pada Tuhan, bukan takut kepada manusia atau pemimpin. Hal ini tidak mengoyangkan langkah kita untuk konsisten terhadap pekerjaan yang kita tekuni. Jika pemahaman agama kita baik maka juga akan berpengaruh terhadap kinerja kita meskipun itu tanpa pengawasan atasan sekalipun.

Tanamkan rasa malu di hati

Sebagai seorang pendidik, perilaku dan tutur kita menjadi teladan bagi anak didik. Jikalau perbuatan kita tidak sesuai apa yang kita sampaikan di kelas tentu akan menimbulkan polemik bagi diri sendiri. 

Mungkin anak didik akan mengiyakan di depan, tapi belum tentu di belakang akan mencibir kita. Untuk itu, kita perlu memperbaiki kualitas diri secara berkesinambungan dengan terus meminta masukan murid atau orang lain agar kepribadian kita semakin baik dan dapat menjadi panutan untuk menginspirasi orang lain. 

Jika ada rasa malu yang kuat pada diri kita, tentu kita akan berusaha memenuhi kewajiban kerja dengan baik tanpa harus ada pengawasan atasan. Tapi pengawasan secara pribadi dan Tuhan yang selalu ada setiap saat.

Sebagai rasa syukur atas perjuangan untuk mendapat kerja

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun