"Silahkan Izza maju kedepan presentasikan skripsi yang sudah kamu tulis, apakah sudah siap?", salah satu dosen penyidang menanyakan serta mempersilahkan saya untuk maju kedepan.
Dengan segala perasaan gemetar, aku pun mengucapkan bismillah, ya Allah berilah saya pemahaman dan kemudahan untuk sidang skripsi ini, tanpa keraguan aku mengayunkan kaki melangkah menuju kedepan dan mengatakan, "Baik pak, saya siap".
Saat aku sedang mempresentasikannya, ternyata telah tiba di rumah juga surat ku tulis semalam. Setelah aku selesai sidang skripsi saat itu juga dosen penyidang mengumumkan bahwa saya lulus sidang skripsi disaat itu juga bapak dan ibu membaca surat yang ku tulis.
"Selamat Izza kamu lulus", Ungkap salah satu dosen penyidang skripsi.
"Alhamdulillah", dengan segala rasa syukur serta perasaan bahagia aku pun banyak mengucapkan terimakasih kepada dosen penyidang skripsi.
"Saya permisi keluar ruangan pak", izin saya kepada dosen penyidang skripsi untuk keluar ruangan.
" Ya, silahkan", jawab pak dosen.
Saat membuka pintu ruang sidang tepat di depan pintu suara dering handphone pun berbunyi, ku buka dan ku lihat ternyata panggilan masuk dari bapak.
"Selamat ya nak, selamat cita-cita mu sudah tercapai, bapak sama ibu senang mendengarnya sebentar lagi mba di wisuda. Sekarang bapak sama ibu sedang di stasiun untuk memesan tiket menuju ke sana, tunggu bapak sama ibu ya nak", Ungkapan bapak dengan iringan air mata bahagia.
Aku pun menjawab dengan nada penuh senyuman dan penuh kerinduan, "Terimakasih, Bapak sama Ibu lah yang mewujudkan cita-cita ku. Bapak, Ibu hati-hati diperjalanan, Izza disini akan menunggu kehadiran bapak dan ibu, Izza kangen, rasanya ingin mengis dalam pelukan bapak dan ibu".
"Iya nak, tunggu kami ya", Jawab bapak dengan nada bahagia.