Mohon tunggu...
Subhan
Subhan Mohon Tunggu... Guru - Guru

mengajar sebuah profesi yang sesuai dengan hobi, jadi menjadi guru merupakan hal yang menyenangkan sehingga dengan demikian saya ingin menciptakan suasana yang menyenangkan dalam proses pembelajaran agar bisa menghasilkan putra putri terbaik bangsa

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Best Practice Menggunakan Metode STAR "Penerapan PjBL meningkatan Pemahaman Peserta Didik"

17 Juli 2023   22:32 Diperbarui: 19 Agustus 2023   00:11 319
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Menyusun Cerita Praktik Baik (Best Practice) Menggunakan Metode Star (Situasi, Tantangan, Aksi, Refleksi Hasil dan Dampak)

Penerapan Model Project Based Learning Berbantuan Virtual Lab Phet sebagai Upaya Meningkatkan Pemahaman Peserta Didik pada Materi Rangkaian Listrik Sederhana Secara Seri

 

Ringkasan

Proses Pembelajaran yang dilakukan di kelas masih konvensional serta didominasi oleh metode ceramah berpusat dan belum maksimal penggunaan TPACK. Tantangan yang dihadapi dalam proses pelaksanaan praktik ini adalah kurangnya sarana dan prasrana di sekolah, pengetahuan guru masih rendah terkait pembelajaran inovatif dan belum membiasakan diri memanfaatkan sarana teknologi. 

Sehingga guru mempelajari kembali bagaimana penerapan sintaks dari model pembelajaran Project based learning dan harus kreatif dalam memilih media pembelajaran yang baik dan tepat antara lain virtual lab Phet, PPT, video pembelajaran dan media canva. Hasilnya sangat efektif dalam meningkatkan pemahaman peserta didik pada materi rangkaian seri serta berdampak bagi perkembangan pengetahuan peserta didik, peningkatan kemampuan guru dan rekan sejawat menjadi terpacu untuk menerapaknya.

Situasi

Belajar merupakan proses perubahan tingkah laku seseorang. Seseorang akan belajar dengan baik apabila stimulus yang diberikan sesuai dengan gaya belajarnya. Begitu juga dengan peserta didik, guru harus memberikan stimulus yang baik dengan memahami karakteristik dan gaya belajar peserta didik sehingga respon peserta didik juga baik dalam pembelajaran. 

Namun, hal ini menjadi kendala karena di kelas VI ditemukan masih rendahnya pemahaman peserta didik dalam pembelajaran IPA, hal itu terlihat saat proses pembelajaran banyak peserta didik yang kurang memperhatikan penjelasan, Aktivitas belajar peserta didik juga masih kurang, hal ini ditunjukkan saat proses pembelajaran peserta didik malas untuk bertanya ataupun menjawab pertanyaan yang diberikan. 

Pembelajaran yang dilakukan di kelas masih konvensional serta didominasi oleh metode ceramah berpusat pada guru sehingga proses pembelajaran menjadi monoton, tidak menarik dan peserta didik menjadi kurang aktif. Hal ini terlihat ketika diskusi kelompok peserta didik tidak serius mengikuti diskusi, dan mendiskusikan hal-hal diluar topik pembicaraan sehingga membuat pemahaman terhadap topik tersebut menjadi kurang. Kemudian guru belum maksimal menggunakan media pembelajaran yang inovatif dan TPACK sehingga kurang menarik perhatian peserta didik dalam proses pembelajaran.

Praktik ini menjadi penting dibagikan karena banyak guru yang mengalami masalah pembelajaran di kelas dan juga sebagai motivasi guru untuk menciptakan pembelajaran yang lebih baik dengan menggunakan model pembelajaran Project Based Learning yang berpusat pada peserta didik dan berbantuan media Virtual Lab Phet, video pembelajaran dan power point interaktif akan berdampak pada peningkatan pemahaman peserta didik untuk belajar secara berkelompok melakukan percobaan membuat rangkaian listrik seri dan juga dapat meningkatkan kemampuan dalam belajar materi rangkaian listrik seri. 

Dengan meningkatnya pemahaman peserta didik selama pembelajaran akan menjadikan peserta didik merasa senang dalam belajar yang akhirnya akan berdampak pada kebermaknaan proses pembelajaran dan juga keberhasilan proses belajar peserta didik. Kemudian Pengalaman pembelajaran yang dilakukan dapat menjadi inspirasi bagi orang lain untuk menciptakan proses pembelajaran yang baik dan meningkatkan pemahaman peserta didik dalam pembelajaran.

Peran saya dalam praktik ini adalah sebagai guru yang mempunyai tanggung jawab untuk melakukan proses pembelajaran secara aktif, efektif dan menyenangkan dengan menggunakan model pembelajaran yang inovatif seperti model Project Based Learning, kemudian menggunakan media yang sesuai dengan materi, menyiapkan perangkat pembelajaran yang lengkap serta memanfaatkan TPACK dalam proses pembelajaran sehingga tujuan dan hasil belajar yang diharapkan dapat tercapai secara optimal.

Tantangan

Pembelajaran inovatif merupakan pembelajaran yang memberikan kesempatan pada peserta didik untuk membangun pengetahuan itu sendiri atau secara mandiri. Pada Kegiatan praktik pembelajaran inovatif yang dilakukan beberapa tantangan yang dihadapi yaitu sarana dan prasarana yang belum memadai seperti laptop dan LCD proyektor yang dimiliki sekolah kurang untuk proses pembelajaran sehingga butuh persiapan waktu saat pembelajaran agar efektif dan kondisi sekolah yang tidak tidak ada jaringan wifi dan mengharuskan guru menyediakan data seluler pribadi.  Tantangan lain yang dihadapi yakni pengetahuan guru yang masih rendah terkait penerapan sintaks model pembelajaran inovatif yang akan digunakan. Sehingga guru harus membekali pengetahuan dirinya mengenai model pembelajaran Project based learning yang akan digunakan pada praktik pembelajaran ini.  

Kemudian Guru kurang membiasakan diri memanfaatkan sarana teknologi dalam pembuatan media dan bahan ajar yang menarik dan inovatif. Sehingga guru harus meningkatkan kemampuannya seperti penggunaan media canva dalam mendesain LKPD dan bahan ajar serta mencari berbagai teknologi yang sesuai dengan materi yang diajarkan seperti video pembelajaran dan laboratorium virtual phet serta mempelajarinya agar dapat dimanfaatkan dalam praktik pembelajaran ini. Penyusunan perangkat pembelajaran yaitu RPP, bahan ajar, media ajar, LKPD, dan instrumen Penilaian dengan muatan KD dan indikator sesuai dengan KKO yang Hots. Tantang terakhir yang dihadapi dalam mencapai tujuan adalah keadaan peserta didik yang belum terbiasa dalam menggunakan teknologi seperti virtual phet dalam proses pembelajaran sehingga guru memberikan bimbingan ekstra dalam proses pembelajaran.

Berdasarkan tantangan yang dihadapi maka pihak yang terlibat dalam pelaksanaan praktik pembelajaran ini adalah peserta didik sebagai sentral dalam proses pembelajaran, guru sebagai fasilitator, kepala sekolah sebagai penanggung jawab kegiatan di sekolah, Bapak Drs. Maryono, M.Pd., selaku dosen dan Ibu Nurjana, S.Pd., M.Pd. selaku guru pamong yang memberikan motivasi, arahan dan masukan sehingga kegiatan PPL terlaksana dengan baik, rekan sejawat yang telah membantu ketersediaan laptop  dan guru/teman sejawat sebagai videografer selama pelaksanaan PPL.

Aksi

Langkah-langkah yang dilakukan untuk menghadapi tantangan:

Guru meningkatkan pengetahuan dengan cara mencari kajian literatur maupun melakukan wawancara dengan rekan sejawat dalam pemilihan salah satu model pembelajaran inovatif yang mampu meningkatkan pemahaman peserta didik. Selanjutnya guru memilih salah satu model pembelajaran yang dapat diterapkan sesuai dengan karakteristik peserta didik pada praktik pembelajaran ini. Guru mempelajari kembali bagaimana penerapan sintaks dari model pembelajaran Project based learning yang terpilih dengan mencari berbagai sumber seperti jurnal di internet, modul dan buku.

Guru harus kreatif dalam memilih media pembelajaran yang baik dan tepat. Guru dapat menggunakan media pembelajaran berbasis TPACK untuk memudahkan guru mentranformasi ilmu pengetahuan dengan menggunakan virtual phet simulasi, PPT, video pembelajaran dan media canva.

Dari langkah-langkah di atas strategi yang digunakan dengan menerapkan pembelajaran yang berpusat kepada peserta didik dengan menggunakan model Project Based Learning. Selain itu guru juga membuat LKPD dan bahan ajar yang sesuai dengan karakteristik dan kebutuhan peserta didik sehingga peserta didik menjadi mudah dalam memahami materi yang akhirnya membuat peserta didik menjadi termotivasi untuk belajar. 

Guru menggunakan TPACK di setiap kegiatan pembelajaran seperti menggunakan virtual phet simulasi sebagai media eksperimen virtual mendesain rangkaian listrik seri dan PPT sebagai media penyampaikan isi konten atau materi pembelajaran baik dalam bentuk teks, animasi dan video yang disajikan lewat proyektor. 

Memanfaatkan media canva dalam membuat LKPD dan bahan ajar agar menjadi tampilan yang menarik dan inovatif. Guru juga menggunakan video pembelajaran yang diambil dari youtobe sesuai dengan materi yang diajarkan serta melakukan ice breaking pada kegiatan pembelajaran agar pembelajaran menjadi lebih menarik. Strategi ini dilakukan agar guru menjadi terbiasa dalam mempersiapkan dan menggunakan perangkat/alat dalam kegiatan pembelajaran.

Proses pelaksanaan pembelajaran dimulai dengan tahap persiapan dengan mendesain pembelajaran yang inovatif dengan memperoleh bimbingan, masukan dan saran oleh dosen pembimbing, guru pamong, dan rekan mahasiswa peserta didik. Pada tahap pelaksanaan dimulai dengan kegiatan pembukaan meliputi pemberian salam, menanyakan kabar, mengecek kehadiran peserta didik, doa dipimpin oleh salah seorang peserta didik, mengecek kesiapan peserta didik dengan tentang pembelajaran sebelumnya dan menyampaian tujuan pembelajaran.

Pada kegiatan inti peserta didik didik di minta mengamati penyajikan video tentang permasalahan listrik yang relevan dengan materi dan melakukan tanya jawab terkait permasalah tersebut. Kegiatan dilanjutkan dengan mengamati tayangan video demonstrasi membuat rangkaian listrik seri dan memperhatikan cara guru mendesain rangkaian listrik secara seri melalui Virtual Lab PHET. 

Selanjutkan dalam kegiatan mendesain proyek Peserta didik diminta berkerja dalam kelompok untuk membuat 1 rangkaian listrik sederhana secara seri. Kegiatan selanjutnya peserta didik bersama kelompoknya berdiskusi tentang tahapan perencanaan proyek meliputi pembagian tugas, persiapan alat/bahan, menuliskan langkah-langkah pembuatan rangkaian listrik sederhana seri pada LKPD dan mendesain gambar rangkaian seri pada LKPD yang akan dilakukan percobaan dalam mendesain rencana rangkaian listrik secara seri melalui Virtual Lab PHET. 

Setelah desain sudah terbuat melalui virtual Lab Phet, Langkah berikutnya peserta didik menyusun jadwal pembuatan produk berdasarkan kesepakatan yang dibuat bersama kelompok dan guru. Kegiatan berikutnya peserta didik mulai mengerjakan produk rangkain seri bersama kelompoknya yang dimonitoring oleh guru dan diberikan penilaian proses.

Setelah proyek selesai setiap kelompok mempresentasikan proyek yang dihasilkan dan kelompok lain diberikan kesempatan untuk melakukan tanya jawab terhadap proyek yang disajikan serta guru memberikan tanggapan dan umpan balik terhadap hasil presentasi kelompok.

Kegiatan selanjutnya melakukan evaluasi pengalaman belajar meliputi evaluasi terhadap proyek yang dibuat terkait kelebihan, kekurangan dan rencana tindak lanjut untuk memperbaiki proyek, menyimpulkan, memberi apresiasi dan penguatan dari proses pembelajaran yang dilakukan. Pada akhir pembelajaran peserta didik bersama guru melakukan refleksi pembelajaran yang telah berlangsung, diberikan soal evaluasi yang dikerjakan secara mandiri, menyimak penjelasan guru tentang aktivitas pembelajaran pada pertemuan selanjutnya dan kegiatan belajar ditutup dengan doa bersama.

Kegiatan proses aksi dapat berjalan dengan baik karena terlibat aktifnya warga sekolah yakni guru, kepala sekolah, rekan sejawat dan peserta didik. Peserta didik sangat semangat dalam proses pembelajaran aksi yang dilakukan oleh guru. Kepala sekolah memberikan izin pelaksanaan praktik pembelajaran dan rekan sejawat membantu mengkondisikan lingkungan yang kondusif, membantu proses perekaman serta persiapan alat dan bahan dalam praktik/aksi.

Sumber daya atau materi yang diperlukan untuk melaksanakan strategi ini yaitu perangkat/alat, seperti laptop, HP, infocus, dan speaker serta jaringan internet dan lingkungan sekitar.

Dampak

Dampak terhadap Guru dalam Penggunaan phet simulation dalam melakukan percobaan virtual dalam pelaksanaan aksi dapat membuat guru semakin inovatif dalam mengembangkan media dalam proses pembelajaran di kelas. Penerapan media ajar berbasis TPACK membuat guru semakin termotivasi untuk belajar dalam mengembangkan dan memanfaatkan teknologi dalam proses pembelajaran. Kemudian penggunaan model pembelajaran dalam penerapan aksi membuat guru semakin memahami cara untuk mengaktifkan peserta didik dalam pembelajaran. Pada proses penerapan model pembelajaran terdapat sintak-sintak yang membuat peserta didik lebih mandiri dan mampu mengembangkan pemikirannya dalam menyelesaikan masalah ataupun menghasilkan inovasi karya atau produk.

Dampak pada peserta didik dalam penggunaan media PhEt Simulation untuk eksperimen virtual dapat membantu peserta didik dalam memahami rangkain listrik sederhana secara seri meliputi komponen-komponen listrik berserta fungsinya. Sedangkan pemanfaatkan media ajar berbasis TPACK membuat peserta didik lebih bersemangat dan tidak bosan saat proses pembelajaran. Kemudian pemilihan model pembelajaran yang berpusat pada peserta didik sangat meningkatkan keaktifan peserta didik saat proses pembelajaran. Sehingga peserta didik termotivasi untuk belajar.

Dampak lain dari kegiatan praktik ini adalah bagaimana guru bertanya bagaimana cara penggunaan virtual lab Phet dalam pembelajaran, pembuatan LKPD yang menarik dan cara penerapan model project based learning dalam proses pembelajaran yang nanti akan mereka terapkan dalam proses pembelajaran di kelasnya masing-masing.

Hasil yang diperoleh dari penerapan model pembelajaran projek based learning berbantuan Phet simulasi juga sangat efektif, karena mampu mengatasi permasalahan yang diidentifikasi yaitu rendahnya pemahaman peserta didik dalam pembelajaran IPA pada materi rangkaian listrik sederhana secara seri. Hal ini terlihat pada saat pembelajaran berlangsung peserta didik dapat bekerja sama dalam kelompoknya dan antusias dalam melakukan simulasi phet simulasi, peserta didik juga mampu menyelesaikan membuat produk dan mencatat langkah-langkah penyelesaiannya dalam LKPD dengan baik. Serta terlihat dari hasil penilaian proses pembelajaran yang menunjukan keaktifkan peserta didik yang baik, Kerjasama dalam kelompok sudah sangat bagus, presentasi peserta didik yang sudah berjalan dengan lancar tanpa kendala, produk yang dihasilkan oleh setiap kelompok sangat baik dan hasil belajar saat evaluasi seluruh peserta didik mencapai KKM.

Respon yang diperoleh terkait dengan strategi yang dilakukan antara lain:

  • Peserta didik mereka merasa senang dengan proses pembelajaran karena mereka dapat berkerja sama dalam kelompok serta dapat terlibat langsung dengan kegiatan yang menarik serta dapat menghasilkan produk yang nanti bisa berguna bagi perkembangan pengetahuannya dalam proses pembelajaran kedepannya. Hal ini selama proses pembelajaran yang sangat aktif dan refleksi pembelajaran yang sudah mereka kemukakan ditiap akhir pertemuan pembelajaran.
  • Respon rekan guru yang lainnya (sebagai observer pada pembelajaran) sangat mendukung dengan adanya penerapan model pembelajaran inovatif Project based learning ini, karena mereka melihat bahwa pembelajaran berbasis projek ini sangat mendorong kemampuan keterampilan 4C yang diharapkan pada kukirkulum pendidikan yang diharapkan saat ini.

Faktor yang menjadi keberhasilan dari strategi yang dilakukan adalah persiapan yang matang yang dilakukan oleh guru pada tahap perencanaan dalam membuat perangkat pembelajaran yang terdiri dari RPP, media pembelajaran, LKPD, bahan ajar, kisi-kisi, instrumen dan rubrik penilaian serta instrumen rencana evaluasi yang tidak terlepas dari bimbingan dosen dan guru pamong, sehingga guru dapat melaksanakan kegiatan pembelajaran yang telah dirancang dengan baik.

Pembelajaran dari keseluruhan proses praktik ini membuktikan bahwa suatu proses pembelajaran dikelas sangat dipengaruhi oleh bagaimana cara guru mengemas pembelajaran itu menjadi pembelajaran yang inovatif dan menarik untuk bisa meningkatkan pemahaman peserta didik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun