Mohon tunggu...
Subarkah
Subarkah Mohon Tunggu... Buruh - Freelance

Suka nulis, suka nonton film, suka baca

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Strategi Cerdas Mengelola Keuangan untuk Tahun 2025

1 Januari 2025   06:21 Diperbarui: 1 Januari 2025   06:21 5
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Lyfe. Sumber ilustrasi: FREEPIK/8photo

Tahun 2025 menghadirkan tantangan baru dalam mengelola keuangan pribadi. Kenaikan biaya hidup, ketidakpastian ekonomi global, serta perubahan pola konsumsi memerlukan strategi pengelolaan keuangan yang lebih bijak. Dalam artikel ini, kita akan membahas cara mengurangi pengeluaran yang tidak perlu, memaksimalkan tabungan, dan memilih investasi cerdas, semuanya dengan pendekatan yang praktis dan mudah diikuti.

Mengelola pengeluaran dengan bijak bukan berarti harus menghindari semua pengeluaran yang tampak tidak penting, tetapi lebih kepada menyusun prioritas sesuai dengan kebutuhan hidup. Tapi, jujur saja, kadang kita sulit membedakan kebutuhan dan keinginan, bukan?

Misalnya, pengeluaran untuk tempat tinggal, kesehatan, dan pendidikan adalah tiga kebutuhan utama yang harus diutamakan. Namun, pengeluaran untuk hiburan, seperti langganan layanan streaming atau makan di luar, dapat dipertimbangkan ulang. Saya sendiri sering tergoda untuk tetap berlangganan banyak aplikasi, meskipun jarang dipakai. Mungkin Anda juga?

Langkah Praktis:

*          Evaluasi langganan dan langganan berulang: Cek apakah Anda benar-benar menggunakan semua langganan, seperti layanan streaming atau aplikasi yang berlangganan. Hentikan yang tidak terlalu sering dipakai.

*          Masak di rumah lebih sering: Cobalah untuk memasak lebih sering daripada makan di luar. Selain lebih hemat, cara ini juga mendukung pola hidup sehat.

*          Kurangi pengeluaran impulsif: Sebelum membeli barang, pastikan Anda benar-benar membutuhkan barang tersebut. Gunakan daftar belanja dan hindari belanja secara impulsif.

Selain itu, pengeluaran untuk transportasi juga perlu diperhatikan. Anda bisa memilih untuk menggunakan transportasi umum atau berbagi kendaraan (carpooling) dengan teman-teman atau rekan kerja untuk menghemat biaya.

Pembelian barang dalam jumlah besar sering kali dianggap sebagai cara efektif untuk menghemat uang. Tapi, apakah benar selalu begitu? Saya sendiri kadang merasa ragu, terutama jika barang itu cepat kadaluarsa.

Barang-barang seperti sabun, deterjen, dan bahan makanan pokok lainnya, yang memiliki umur simpan panjang dan digunakan dalam jumlah besar, memang lebih murah jika dibeli dalam jumlah besar. Namun, untuk barang yang mudah rusak atau cepat kadaluarsa seperti sayuran, buah-buahan, atau makanan beku, lebih baik membeli sesuai dengan kebutuhan jangka pendek.

Langkah Praktis:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun