Mohon tunggu...
Subarkah
Subarkah Mohon Tunggu... Buruh - Freelance

Suka nulis, suka nonton film, suka baca

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Mengapa Teori Konspirasi Memikat Orang Berpendidikan Tinggi di Indonesia, Fakta di Balik Logika yang Terkalahkan

13 Oktober 2024   21:10 Diperbarui: 13 Oktober 2024   21:22 72
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dengan membangun ruang diskusi yang sehat, memperbaiki kepercayaan publik terhadap institusi, dan menyediakan dukungan emosional yang memadai, kita dapat membantu mengurangi daya tarik teori konspirasi, bahkan di kalangan masyarakat yang sudah berpendidikan tinggi.

Pada akhirnya, pesan yang ingin disampaikan dalam artikel ini adalah bahwa pendidikan tinggi tak selalu berbanding lurus dengan logika. 

Faktor emosional dan rasa percaya diri sering kali mendominasi cara seseorang berpikir, dan pemahaman yang lebih dalam tentang hal ini sangat penting untuk menghadapi fenomena teori konspirasi yang kian marak

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun