Dengan membangun ruang diskusi yang sehat, memperbaiki kepercayaan publik terhadap institusi, dan menyediakan dukungan emosional yang memadai, kita dapat membantu mengurangi daya tarik teori konspirasi, bahkan di kalangan masyarakat yang sudah berpendidikan tinggi.
Pada akhirnya, pesan yang ingin disampaikan dalam artikel ini adalah bahwa pendidikan tinggi tak selalu berbanding lurus dengan logika.Â
Faktor emosional dan rasa percaya diri sering kali mendominasi cara seseorang berpikir, dan pemahaman yang lebih dalam tentang hal ini sangat penting untuk menghadapi fenomena teori konspirasi yang kian marak
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2HBeri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!