LK 1.3 Penentuan Penyebab Masalah
- Hasil eksplorasi penyebab masalah
Keterampilan bertanya peserta didik belum menggambarkan tingkat berpikir kritis (HOTS) pada materi ajar KD dengan KKO L3
Kekurang pemahaman guru terkait pembuatan RPP konsep pembuatan indikator dan tujuan serta pendekatan pembelajaran
Peserta didik tidak terbiasa dengan pembelajaran berbasiskan HOTS
Tidak  dilakukannya supervisi oleh Kepala sekolah
Literasi peserta didik rendah
Kurang lengkapnya  buku perpusatakaan sekolah
Pendekatan PBM masih berpusat kepada guru
- Akar penyebab masalah
Guru dalam menetapkan  tujuan pembelajarannya tidak menerapkan L3 HOTS
- Analisis akar penyebab masalah
Menurut Tim Pusat Penilaian Pendidikan (2019, hlm.3) dalam Taksonomi Bloom yang direvisi oleh Krathwohl dan Anderson, dirumuskan 6 level proses berpikir, yaitu:
- Mengingat (remembering),
yakni mengingat kembali suatu fakta atau gagasan; - Memahami (understanding),
yaitu mampu menerjemahkan suatu konsep, kaidah, atau prinsip; - Menerapkan (applying),
mampu memecahkan suatu masalah menggunakan metode, konsep, atau prosedur; - Menganalisis (analyzing),
dapat mengenali, menguraikan, serta mengkritisi suatu struktur, bagian atau hubungan; - Mengevaluasi (evaluating),
mampu menilai hasil karya, mutu suatu tulisan berdasarkan norma internal, dan - Mengkreasi (creating),
yaitu dapat menghasilkan karangan, teori, klasifikasi, proposal, tulisan ilmiah, karya.
Pembelajaran yang dilaksanakan oleh guru tidak terencanakan dengan baik ada ketidak sesuaian antara KKO di KD dengan KKO ditujuan  pembelajaran yang dibuat. Juga  pendekatan dan  strategi pembelajaran yang dibuat dan dikembangkan guru kurang mengembangkan kreatifitas dan keaktifan peserta didik dan juga belum disesuaikan dengan karakteristik materi dan karakteristik siswa.
              Â
- Hasil eksplorasi penyebab masalah
Peserta didik pasif dan tampak tidak semangat dalam mengikuti PBM PKn
Guru kurang memahami  pendekatan pembelajaran dan sintak-sintaknya
Guru kurang memahami gaya belajar peserta didik dan kriteria minat pembelajaran yang dimiliki oleh peserta didik
(Menurut Nana Sudjana dalam Tamiyatun) Peserta didik tidak terlibat dalam pemecahan permasalahan, tidak mengajukan pertanyaan kepada guru
- Akar penyebab masalah
Guru belum merencanakan pembelajaran yang inovatif atau belum merancang pendekatan pembelajaran yang sesuai dengan materi dan karakteristik gaya belajar peserta didik
- Analisis akar penyebab masalah
Terry (1993) mengata kan bahwa perencanaan adalah penetapan kegiatan yang harus dilakukan kelompok untuk mencapai tujuan tertentu
Pembelajaran yang dilaksanakan oleh guru tidak terencanakan dengan tepat, yakni dalam merancang  pelaksanaan pendekatan pembelajaran tidak sesuai dengan karakter materi yang disajikan dan dengan kebutuhan gaya belajar peserta didik
- Hasil eksplorasi penyebab masalah
Pembelajaran pada Mapel PKn kurang mengembangkan pembelajaran berbasiskan numerasi
Kekurang fahaman guru dalam memahami konsep dan implementasi pembelajaran berbasiskan numerasi
Pembelajaran masih terpusat kepada guru
- Akar penyebab masalah
Guru belum bisa menganalisis KD yang bisa dikembangkan proses pembelajarannya dengan berbasiskan numerasi, grafik, tabel atau diagram
- Analisis akar penyebab masalah
Numerasi juga termasuk kemampuan untuk menganalisis dan menginterpretasi informasi kuantitatif yang terdapat di sekeliling kita yang ditampilkan dalam berbagai bentuk (grafik, tabel, bagan, dsb.) lalu menggunakan interpretasi hasil analisis tersebut untuk memprediksi dan mengambil keputusan (Kemendikbud, 2017)
Dalam merancang PBM guna untuk menstimulus literasi numerasi siswa, guru belum bisa menganalisis KD yang bisa diterapkan dalam pembelajaran dengan  berbasiskan numerasi.
dalam melakukan pembelajaran guru jarang menggunakan pendekatan pembelajaran kotekstual
Hasil eksplorasi penyebab masalah
Rendahnya minat membaca peserta didik dalam pengayaan pembelajaran PKn
Pembelajaran masih teacher center
Sumber literatur pembelajaran siswa yang digunakan hanya bersumberkan pada buku paket guru.
Guru kurang mengembangkan literatur lain yang mendorong siswa termotivasi untuk membaca sumber yang variatif, baik dari internet atau sumber lainnya...
- Akar penyebab masalah
Guru tidak menerapkan pendekatan  pembelajaran yang bisa mengaktifkan literasi peserta didik.
- Analisis akar penyebab masalah
Literasi diartikan sebagai kemampuan membaca dan menulis sehingga dinyatakan Dirjen Dikdasmen (2016: 8)
Dalam merancang pembelajaran guru belum menerapkan pembelajaran dengan pendekatan saintifik yang dimana dengan pendekatan saintifik diantaranya peserta didik bisa dilatih untuk membaca (menelaah) suatu berita kejadian untuk didiskusikan dan hasilnya dipresentasikan di depan kelas
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H