Mohon tunggu...
Subagiyo Rachmat
Subagiyo Rachmat Mohon Tunggu... Freelancer - â—‡ Menulis untuk kebaikan (titik!)

(SR Ways) - Kita mesti peduli dengan sekeliling kita dan bisa berbagi sesuai kapasitas, kadar dan kemampuan masing-masing sebagai bagian dari masyarakat beradab.

Selanjutnya

Tutup

Raket Pilihan featured

Saatnya Kita Jadikan Bulu Tangkis sebagai "Sport Icon" Indonesia

7 Juni 2020   07:30 Diperbarui: 1 Agustus 2021   07:30 1455
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bulutangkis sudah terbukti dalam kurun waktu lebih dari 6 dekade, sejak 1958 sampai sekarang secara konsisten membuat prestasi-prestasi dunia, dan secara berkesinambungan melahirkan pemain-pemain besar. Bulutangkis telah menjadi olahraga rakyat yang populer dan disukai masyarakat. 

Prestasi olahraga bulutangkis banyak ditopang oleh klub-klub sebagai pemasok pemain nasional yang masuk pelatnas Cipayung, sebagian kecil mungkin dari sekolah olah raga Ragunan. 

Sementara banyak sekali anak-anak berbakat di masyarakat yang tidak mendapatkan pelatihan di klub-klub yang ada maupun sekolah olah raga yang memang terbatas. 

Persaingan bulutangkis dunia yang semakin ketat, dan sebaran negara yang semakin meluas, mulai dirasakan pentingnya pola regenerasi pemain yang lebih terprogram dan scientific. 

Manajemen dan Kepemimpinan PBSI diharapkan lebih profesional dan berorientasi pada prestasi dan pembinaan, gejala dan kekhawatiran politisasi olahraga untuk kepentingan tertentu banyak menjadi kecurigaan masyarakat, makanya PBSI harus lebih terbuka dan profesional.

Dekade 2000-2010 relative hanya melahirkan Taufik Hidayat untuk tunggal putra, dekade 2010-2020 ini sebenarnya generasinya Antony Ginting dan Jonatan Christie banyak namun yang mentas masuk 5-10 besar dunia cuma berdua, itupun belum konsisten dalam level permainan tertinggi, beruntung masih ada kevin-gideon dan the daddies. 

Di sektor putri malah relative tidak ada yang lahir, tadinya berharap pada Georgia Mariska ketika dia bisa menjadi juara dunia junior tunggal putri pada 2017 di usia 19 tahun.

Sampai 2020 belum mentas juga untuk bersaing di papan atas dunia, padahal pebulutangkis tunggal putri Korea Selatan yang baru berusia 17 tahun, An Se-young keluar sebagai juara French Open 2019.

Era dan generasi emas pertama bulutangkis Indonesia adalah 1958-1980-an, kemudian berlanjut 1990-2000an-sempat 2 (dua) kali menyandingkan gelar juara piala Thomas dan Uber 1994.

Dan, pada 1996, juga emas olimpiade 1992 Barcelona, 1996 Atalanta dan 2000 Sydney, disambung Taufik Hidayat olimpiade Athena 2004. Regenerasi tetap menjadi catatan tebal baik putra maupun putri.

Saran kepada Pemerintah agar membuat roadmap untuk menjadikan bulutangkis sebagai Sport Icon Indonesia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Raket Selengkapnya
Lihat Raket Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun