Gerung, 11 Desember 2022
KONEKSI ANTAR MATERI MODUL 2.3. COACHING
KESIMPULAN DAN REFLEKSI
- Peran saya (Guru) sebagai Coach di sekolah dan keterkaitannya dengan materi sebelumnya di paket modul 2 yaitu pembelajaran berdiferensiasi dan pembelajaran sosial dan emosi.
Pemikiran-pemikirannya Ki Hajar Dewantara menjadi acuan dan dasar pemerintah dalam memajukan pendidikan di indonesia. Filosofi Pendidikan Ki Hajar Dewantara sangatlah relevan dengan dunia Pendidikan saat ini. Menurut Beliau bahwa pendidikan adalah proses menuntun tumbuh kembangnya anak sesuai dengan kodrat alam dan kodrat zaman yang dimilikinya agar anak tersebut memperoleh kebahagaian dan keselamatan baik sebagai individu maupun bagian dari masyarakat.
Salah satu proses menuntun dapat dilakukan dengan cara coaching. Dalam coaching guru berperan sebagai coach yang dapat menuntun murid sebagai coachee dengan mengajukan pertanyaan untuk menggali segala potensi dan kemampuan yang dimiliki murid dengan tujuan menuntun dan mengarahkan untuk mencari solusi dari permasalahan yang dihadapinya.
Pada penerapan coaching guru sebagai coach sangat berperan penting dalam menciptakan kenyamanan bagi murid melalui keterampilan berkomunikasi dengan baik sehingga terciptanya rasa empati, saling menghormati dan saling menghargai antara guru dan murid.
Memiliki kompetensi ataupun kemampuan dan keterampilan bertanya dari seorang coach dapat menyadarkan murid akan kekuatan dan kemampuan yang dimilikinya sehingga murid tersebut mendapatkan solusi atas permaslahannya sendiri.
Refleksi terhadap proses coaching di sekolah
Coaching adalah salah satu bentuk usaha yang dilakukan guru untuk menuntun segala potensi murid untuk hidup sesuai kodratnya yang dimilikinya.
Coaching menjadikan murid dapat hidup sebagai individu dan bagian masyarakat yang mampu menggali dan memaksimalkan segala potensi yang dimilikinya untuk menyelesaikan masalahnya sendiri.
Coaching dapat menuntun murid untuk berkesadaran penuh mencapai kemerdekaan belajar.