Mohon tunggu...
SUARDI
SUARDI Mohon Tunggu... Lainnya - Buruh tani

Ilmu tanpa agama buta, agama tanpa ilmu lumpuh

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Pajak, Anies dan Warga Miskin

28 Agustus 2022   12:58 Diperbarui: 28 Agustus 2022   13:04 392
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pajak adalah sumber pemasukan keuangan negara dari masyarakat yang ditetapkan oleh peraturan perundang-undangan. 

Kebijakan pajak ini harus dilaksanakan secara demokratis yaitu prinsip dari masyarakat, oleh masyarakat dan untuk masyarakat. 

Pajak berfungsi untuk membiayai kesejahteraan umum, pembangunan infrastruktur, pelayanan kesehatan, pendidikan dan lain sebagainya. 

Tapi, pajak yang memberatkan juga bisa menjadi beban, ketika tarif pajak tidak sesuai dengan pendapatan masyarakat, apalagi bagi warga miskin. 

Mengenai hal ini Anies Baswedan menyinggung soal  pajak yang tinggi berdampak pada warga kehilangan tanahnya. 

Bahkan lebih lanjut, Anies mengungkapkan, bahwa masyarakat yang tidak mampu membayar pajak siap-siap keluar dari negara Indonesia.

Menurutnya, bagi warga miskin yang tidak bisa membayar pajak, maka ia akan berhenti membayar pajak dan akan menjual tanahnya. 

"Pelan-pelan orang akan menunggak bayar pajak dan ujung-ujungnya menjual tanah, kalau menjual tanah kepada siapa,?," ujar Anies Baswedan. 

Anies  mengatakan, kenapa tanah tokoh kemerdekaan, pendiri bangsa seperti Muhamad Natsir tanahnya di Menteng Jakarta itu bisa lepas, jawabannya karena tidak mampu bayar pajak. 

"Mereka terusir dari tanah-tanahnya tempat mereka tinggal. Harus diubah itu, semua keluarga yang rumahnya bekas pejuang kemerdekaan harus dibebaskan pajak," kata Anies dalam salah satu cuplikan video pidatonya di akun Tiktok @ijul_81. 

Dikutip dari liputan6.com perumahan di Menteng Jakarta Pusat menyimpan banyak kenangan sejarah. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun