Mohon tunggu...
wacana_rakyat
wacana_rakyat Mohon Tunggu... Lainnya - Belajar
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Belajar

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Kisah Pemberani Gus Dur: Dari Kritik Perdana Menteri Singapura hingga Invasi Amerika Serikat di Irak

18 April 2022   22:38 Diperbarui: 18 April 2022   22:44 688
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sebuah negara adikuasa telah memaksakan kehendak dan menginjak-injak hukum internasional untuk kepentingannya sendiri. Serangannya atas Irak mengabaikan peranan PBB melaui dewan keamanan,” kata Gus Dur dalam esainya yang dikutip dari gusdurian.net.

Gus Dur menyatakan bahwa dengan serangan AS ke Irak itu, makin penting bahwa etika global dan pemerintahan yang baik (good governance) hanya akan ada artinya kalau didasarkan pada dua hal: pertama, kedaulatan hukum dan keadilan dalam hubungan internasional.

Peperangan yang tidak seimbang itu memang berhasil menumbangkan rezim diktator Saddam Hussein. Bahkan dalam perkembangnya Saddam Hussein berhasil ditangkap hidup-hidup. Dikutip dari Gusdurian.net Saddam Hussein tertangkap penuh Ironi dan tragis. Mantan diktator Irak itu harus menemui ajalnya di tiang gantungan.

Gus Dur memiliki perhatian pada dinamika internasional yang sering terjadi. Gus Dur pernah memperkirakan masalah-masalah baru akan terus bermunculan, seiring dengan kondisi obyektif yang ada di Irak pasca pendudukan AS dan tantara di negeri Seribu Satu Malam itu.

Kita perlu bercermin  pada pada diri Gus Dur, kita meilhat bagaimana sikap Gus Dur yang gandurung akan perdamaian, bukan hanya perdamaian dalam negeri tetapi juga perdamaian dunia.

Maka tak heran jika Gus Dur disebut-sebut simbol kebhinekaan. Mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla pun pernah mengaku salut dengan pemikiraannya terutama ajakan Gus Dur dalam menjaga perdamaian dengan menghormati perbedaan.

 “Saat negara-negara Islam di mana pun terjadi konflik, saat antar-agama terjadi konflik, pikiran-pikiran kemajemukan dan pluralisme dari Gus Dur selalu menjadi ingatan dan contoh keteladanan bagaimana membina bangsa,” kata JK saat Haol Gus Dur tahun 2015 yang dikutip dari nasionaltempo.co.

Gus Dur adalah seorang Bapak Perdamaian,Toleransi, dan Pluralisme. Ia menjadi simbol kebinekaan. Gus Dur pernah berpesan soal perdamaian yang menurut penulis masih relevan dengan kondisi sekarang ini. Salah satu pesannya berbunyi, "Yang sama jangan dibeda-bedakan, yang beda jangan disama-samakan,” demikian kata Gus Dur.***

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun