Mohon tunggu...
Suaib Prawono
Suaib Prawono Mohon Tunggu... Penulis - Pekerja sosial di jaringan GUSDURian

Bukan siapa-siapa, hanya penikmat kopi dan makanan khas Nusantara

Selanjutnya

Tutup

Ramadan

Jihad Akbar dan Takbir Kemenangan

3 April 2024   05:06 Diperbarui: 10 April 2024   08:42 453
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Selain itu, hari kemenangan atau Idulfitri juga sering kali dimaknai sebagai hari pembebasan; yaitu pembebasan diri dari belenggu dosa akibat kebencian, dendam dan keserakahan. Karena itulah, momentum lebaran atau hari kemenangan sering kali dijadikan sebagai wahana untuk menyambung silaturahmi dan sekaligus melebur dosa antar sesama manusia, sebab seseorang belum dikatakan beridulfitri jika dalam hati dan pikiran mereka masih menyimpan perasaan dendam dan kebencian.

Pada akhirnya, takbir dan tahmid yang dilantunkan di hari kemenangan tentu tidak hanya sekadar bermakna menganggungkan dan memuji kebesaran Allah Swt, tetapi juga bagian dari ekspresi kemenangan pribadi,  bukan karena berhasil merampas, membenci, menyakiti, apalagi membunuh manusia, melainkan karena berhasil berperang melawan dorongan hawa nafsu, sifat keserakahan dan kesombongan yang kerap mengundang permusuhan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun