Tilana sejenak menghampiri... "Jangan menghadirkan kekecewaan kembali terhadapnya, karena akan jadi yang ke tiga kali dan aku tak tahu lagi apa yang akan terjadi."
Tilana mengganguk tanda mengerti.
***
Segalanya telah tersatukan, Tilana dan Kunti. Nikmat duniawi pun begitu membuai jiwa dan raga mereka. Kenikmatan yang senantiasa menggerakkan pita suara Tilana di telinga mungil Kunti akan membuang jauh-jauh bahkan jika bisa membunuh semua rasa kecewa yang akan datang menghampiri diri Kunti.
***
Waktu...
***
Waktu kembali membuat gundah hati Tilana. Sekian lama tersatukan, benih-benih rasa itu belum jua menghasilkan buah. Pikiran mulai mengembara di balik ungkapan kata sayang setiap kali bertatap muka dengan kunti.
Berapa lama waktu akan mampu menyembunyikan kegundahan itu, ia pun tak tahu. Mengungkapkan kepada Aki Dayat pun menemukan jawaban yang sama sabar dan waktu.
Waktu pulalah yang hingga beberapa tahun kemudian mempertemukan kembali tatapannya dengan kekasih yang telah lama tak kembali, Ranti.Â
Ranti datang dengan tatapan penuntasan janji. Tampikan demi tampikan begitu halus dan santun diutarakan Tilana kepada Ranti. Tiada menyerah mencari kebenaran dan akhirnya Ranti mengetahui jika Tilana telah memiliki ikatan dengan Kunti.