***
Malam pun tiba bermelodikan nada-nada kerlap-kerlip bintang... Rundo membuka suara seraya memanggil Polaris.
"Wahai Polaris... dapatkah kami berdua yang sudah renta ini terbang hingga ke tempatmu dan atau menjadi bagian dari kalian?"
"Tanpa Sayap-sayap Malaikat rasanya akan sangat sulit bagi kalian berdua!"
"Jika demikian, sudikah Kau berikan petunjuk pada kami?"
"Tidurlah nanti akan kukatakan dalam mimpimu, Rundo!"
"Mengapa tak sekarang wahai Polaris?!"
"Tidak... tak bisa... jika kutuliskan di atas lautan itu, aku takut ombak akan menerjangnya dan jika kutuliskan di atas hamparan pasir itu pun, kutakut angin kan menerbangkannya. Tunggulah dalam mimpimu malam ini!"
Rundo mengangguk dan mengajak Tika untuk masuk lebih dalam ke dalam lubang tebing.
***
Titik-titik embun yang merindukan mentari berguliran di celah-celah tebing menyambut kepakan pertama sayap-sayap tua milik Rundo...