"Mak, Mak Ijah, ini uang buat teh, kopi Gilang, sama pisang goreng, ya. Urusan meja itu, biar si Parjo yang urus. Kelakuan dia semua itu, Mak. Assalamualaikum!", pungkas Anto yang berdiri bersama Gilang menyodorkan uang pada Mak Ijah dan langsung pergi.
Keduanya meninggalkan Parjo seorang diri di warkop itu dan memilih untuk pulang ke rumah masing-masing.
Sedang Parjo, ia tampak kebingungan, bagaimana ia bisa membayar semua itu. Padahal, ia datang untuk mengopi saja rencana awalnya meminta dibayari oleh Gilang.
Akhirnya, Parjo lemas tak berdaya, dan pingsan.
Cerpen oleh: Fajar Setiawan
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H