Mohon tunggu...
Fajar Setiawan
Fajar Setiawan Mohon Tunggu... Mahasiswa - UIN Syahid

Meminati sosial-keagamaan, bahasa dan sastra, olahraga khususnya sepak bola, dan (sedikit) politik. Menulis saat ingin dan sempat. Semoga selalu ada manfaat yang bisa didapat.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Suatu Pagi di Warkop Mak Ijah

10 Oktober 2023   11:26 Diperbarui: 10 Oktober 2023   11:31 121
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Mak, Mak Ijah, ini uang buat teh, kopi Gilang, sama pisang goreng, ya. Urusan meja itu, biar si Parjo yang urus. Kelakuan dia semua itu, Mak. Assalamualaikum!", pungkas Anto yang berdiri bersama Gilang menyodorkan uang pada Mak Ijah dan langsung pergi.

Keduanya meninggalkan Parjo seorang diri di warkop itu dan memilih untuk pulang ke rumah masing-masing.

Sedang Parjo, ia tampak kebingungan, bagaimana ia bisa membayar semua itu. Padahal, ia datang untuk mengopi saja rencana awalnya meminta dibayari oleh Gilang.

Akhirnya, Parjo lemas tak berdaya, dan pingsan.

Cerpen oleh: Fajar Setiawan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun