Kalimat (b) bukan gaya bahasa metafora karena menggunakan kata seperti. Padahal gaya bahasa metafora tidak boleh menggunakan kata-kata: seperti, bagaikan, ibarat, bak, dan laksana. Jika mengandung kata-kata tersebut, bukan lagi termasuk gaya bahasa metafora, melainkan sudah masuk dalam kategori gaya bahasa simile.
Contoh kalimat bergaya bahasa metafora yang menggunakan kata kiasan yaitu:
(c) Karena rajin belajar, Fildza berhasil menjadi bintang kelas
(d) Raja hutan itu mengaum sangat keras.
Pada kalimat (c) di atas, terdapat kata kiasan yaitu bintang kelas. Arti bintang kelas adalah siswa yang paling hebat atau pandai di kelas. Karena menyamakan sesuatu (yaitu: Fildza) dengan sesuatu yang lain (yaitu: bintang kelas), maka kalimat (c) mengandung gaya bahasa metafora.
Pada kalimat (d) di atas, terdapat kata kiasan yaitu raja hutan. Arti raja hutan adalah hewan yang paling kuat di hutan. Kita pun akan tahu bahwa maksud dari raja hutan ialah hewan yang bernama singa. Kalimat tersebut sebenarnya menyebut singa tapi diungkapkan dengan kata kiasan atau idiom yaitu raja hutan.Â
Maka dari itu, pada kalimat tersebut, singa sebenarnya disamakan dengan raja hutan. Karena itulah, kalimat tersebut dikatakan mengandung gaya bahasa metafora.
Pada intinya, jika dalam suatu kalimat menggunakan kata kiasan atau idiom, berarti kalimat tersebut juga termasuk gaya bahasa metafora. Di samping itu, agar bisa berkreasi membuat gaya bahasa metafora, salah satu caranya ialah juga harus mempelajari kata kiasan / ungkapan / idiom yang terdapat dalam bahasa Indonesia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H