1. Terapi Perilaku Kognitif (CBT)
Terapi perilaku kognitif atau Cognitive Behavioral Therapy telah terbukti efektif membantu individu mengatasi dampak negatif dari hubungan beracun. Menurut penelitian Guidon (2010) dan Corey (2013), CBT berfokus pada perubahan pola pikir dan keyakinan yang maladaptif. Melalui CBT, individu diajarkan untuk:
Mengenali pikiran negatif yang muncul akibat pengalaman traumatis.
-
Mengembangkan pola pikir positif dan adaptif.
Mengurangi tingkat stres dan kecemasan berlebih.
Studi terbaru menunjukkan bahwa CBT membantu individu meningkatkan kesadaran akan perilaku beracun, mengembangkan citra diri yang lebih positif, serta membangun keterampilan komunikasi yang sehat.
2. Self-Therapy melalui Journaling
Journaling atau menulis jurnal adalah cara efektif untuk menyalurkan emosi dengan cara sehat. Berdasarkan penelitian, menulis membantu korban toxic relationship:
Menyadari pola hubungan yang tidak sehat.
Mengekspresikan perasaan terpendam tanpa rasa takut dihakimi.
Meningkatkan kontrol emosi dan mengurangi overthinking.