Mohon tunggu...
Hanung Teguh
Hanung Teguh Mohon Tunggu... pegawai negeri -

Hanya pegawe di kantor pajak nun jauh di Banda Aceh sana...

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Can, Terima Kasih....

7 Mei 2010   17:13 Diperbarui: 26 Juni 2015   16:20 135
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tak jarang, berbagai hal yang di luar dugaan menjadi penolong kami. Mungkin adalah beberapa doa yang kami panjatkan dalam setiap sholat kami. Berbagai musibah juga sering menimpa kami. Dari pencurian sampai fitnah pernah menerpa kami. Namun, setiap doa yang kami panjatkan senantiasa menjadi penolong kami di setiap keadaan.

Begitulah...

Toko kami akhirnya berkembang pesat. Sampai-sampai kami harus membuka toko cabang di 2 wilayah untuk mengimbangi kemajuan toko utama. Permintaan akan barang-barang elektronik berkembang pesat di jaman sekarang. Tak jarang kami merasa kewalahan karena banyaknya pembeli yang update tentang barang-barang tersebut.

Tak jarang karena banyaknya permintaan tersebut, aku harus sering pulang malam seperti hari ini. Meninggalkan ia sendirian di rumah tanpa ada seorangpun yang menemati. Sementara ini istriku sedang sakit, sendirian dan di tengah hujan badai yang deras membahana di malam ini. Tak tega aku meninggalkannya sendirian tadi. Namun terkadang banyak keadaan yang memaksaku untuk menentukan pilihan yang nggak bisa ditolerir.

Kadang memang sebal, tapi inilah sebuah tanggung jawab yang harus kami jalani baik duka maupun suka apapun keadaannya. Yah, memang menuntut tanggung jawab yang lebih..

********

01:10 April 2010, Jogya

"Oooh, mas....."

"Yah Can?", kulihat ia bangun sambil mengucek-ucek matanya yang sipit. Sejenak lamunanku buyar melihat ia terbangun.

"Udah malem, tidur di dalem Can. Biar mendingan sakitnya..."

Kataku sambil merangkul pundaknya. Kuraba dahinya, sudah tidak sepanas tadi suhu tubuhnya. Sakit yang membuatku khawatir seharian penuh sambil mengurusi toko utamaku.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun