Pendahuluan:
Tahukah kamu, puluhan bahkan ratusan artikel yang ada di indonesia menuliskan tentang obesitas pada remaja. Sebenarnya apa sih obesitas itu? Jadi obesitas merupakan istilah untuk menggambarkan suatu kondisi seseorang yang memiliki badan yang sangat gemuk dan mengandung banyak lemak dalam tubuhnya.Â
Hal ini disebabkan karena kalori yang masuk ke tubuh lebih banyak daripada kalori yang dibakar. Bila tidak segera ditanggulangi, obesitas dapat memicu tingginya risiko terkena penyakit jantung, hipertensi hingga diabetes. Terutama pada remaja, obesitas akan sangat berbahaya pada remaja.
Berdasarkan data laporan Riset kesehatan dasar (RISKESDAS) 2018, prevalensi remaja gemuk dan obesitas berusia 13-15 tahun di Indonesia adalah sebesar 20% kemudian remaja gemuk berusia 16-18 tahun sebesar 13,6%.Â
Prevalensi remaja gemuk di Indonesia mengalami peningkatan dibandingkan tahun 2013, prevalensi gemuk pada remaja 13-15 tahun meningkat sebanyak 0,4 % sedangkan, prevalensi remaja gemuk usia 16-18 tahun meningkat sebanyak 2,2% (Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, 2018). Kondisi ini disebabkan beberapa faktor diantaranya kurang olahraga dan pola makan yang kurang sehat.Â
Pola makan yang tinggi lemak, gula dan garam, serta kebiasaan buruk seperti sering mengkonsumsi makanan cepat saji (fast food) beresiko meningkatkan kejadian obesitas. Â
Selain itu, menambah porsi makan siang atau makan, sering ngemil, makan makanan banyak minyak, santan kental dan banyak gula, jadwal makan tidak teratur dan kurang makan sayur dan buah berisiko tinggi mengalami obesitas. Maka dari itu, mari kita mulai menerapkan pola hidup sehat untuk mencegah obesitas pada remaja masa kini.Â
Lalu bagaimana respons kita terhadap banyaknya berita yang beredar tentang obesitas di kalangan remaja? Pasti kalian tidak ingin kan mengalami obesitas? Nah, jika kamu tidak ingin mengalami obesitas atau ingin menurunkan berat badan secara bertahap, mulai sekarang sebaiknya terapkan pola hidup sehat berikut ini :
1. Tidak makan sambil nonton TV
Makan sambil menonton TV atau menggunakan gadget dapat mengalihkan perhatian dari jumlah dan jenis makanan yang kita konsumsi. Hal ini sering membuat seseorang tidak sadar jika mereka sedang makan lebih banyak daripada yang dibutuhkan. Selain itu, kebiasaan ini dapat membuat seseorang cenderung memilih makanan ringan yang tidak sehat, seperti camilan tinggi kalori, yang mudah dijangkau saat menonton TV. Fokus pada makanan saat makan dapat membantu seseorang lebih sadar dengan porsi makanannya, serta memilih makanan yang lebih sehat dan bergizi.
2. Batasi penggunaan gadget
Penggunaan gadget, seperti smartphone, tablet, atau komputer, dapat menyebabkan remaja lebih banyak duduk atau tidak bergerak, yang berisiko menyebabkan obesitas. Terlalu lama menatap layar sering kali diiringi dengan konsumsi makanan ringan yang tidak sehat, serta gangguan pada pola tidur yang bisa mempengaruhi metabolisme tubuh.Â
Mengatur waktu penggunaan gadget, terutama menjelang waktu makan atau tidur, membantu mengurangi kebiasaan duduk terlalu lama dan memberi waktu untuk aktivitas fisik yang lebih bermanfaat bagi tubuh.
3. Perbanyak aktivitas di luar ruangan
Aktivitas fisik adalah cara utama untuk mencegah obesitas. Aktivitas di luar ruangan, seperti bermain sepak bola, berlari, bersepeda, atau sekadar berjalan-jalan, memberikan kesempatan untuk bergerak lebih banyak dan membakar kalori. Selain itu, kegiatan di luar ruangan juga memiliki manfaat lain, seperti meningkatkan kebugaran fisik, mengurangi stres, serta meningkatkan kesehatan mental.Â
Remaja yang aktif secara fisik cenderung memiliki berat badan yang lebih sehat dan lebih terjaga dibandingkan dengan mereka yang lebih banyak menghabiskan waktu di dalam ruangan.