PENGORGANISASIAN KURIKULUM
Tahap kedua dari beberapa tahap diatas adalah mengorganisasikan kurikulum. Pengorganisasian kurikulum merupakan suatu upaya merancang atau membuat desain bahan kurikulum dengan tujuan untuk mempermudah para siswa dalam berbagai kegiatan belajar sehingga tujuan belajar pun mudah untuk dicapai. Dalam pengorganisasian kurikulum, keseimbangan bahan pelajaran haruslah sangat diperhatikan. Keseimbangan tersebut adalah diantaranya terhadap bahan/isi kurikulum dan keseimbangan yang berkaitan dengan proses belajar. Beberapa hal yang harus diperhatikan tersebut juga berguna untuk meminimalisir adanya pengulangan dan adanya pelompatan pada beberapa materi. Waktu juga merupakan salah satu hal penting lain dalam pengorganisasian kurikulum. (Kurniawan, 2014)
Dalam konseptual model pengembangan kurikulum, organisasi memiliki peran yang cukup penting yaitu sebagai carauntuk memilah berbagai pengalaman belajar yang telah disediakan oleh lembaga pendidikan. (Aprilia, 2020) Untuk mengembangkan suatu kurikulum, maka dapat diperoleh beberapa strategi pengorganisasian sebagai berikut ;
- Organisasi perencanaan kurikulum yang dikembangkan oleh tim penyusun kurikulum
- Organisasi pelaksanaan kurikulum yang terdapat pada daerah-daerah
- Organisasi evaluasi kurikulum yang melibatkan beberapa individu yang berkepentingan (Weaver, 2009)
Untuk beberapa pola pengorganisasian kurikulum dapat kita lihat dalam salah satu sub-bab diatas mengenai organisasi kurikulum.
PENYUSUNAN STAF DAN KONTROL KURIKULUM
Penyusunan staf  yang dimaksud disini adalah sebuah upaya yang dilakukan guna mewujudkan suatu sistem kurikulum agar dapat terlaksana dengan baik melalui cara penyediaan orang-orang yang nantinya akan dibagi tugas masing-masing individu. Penyusunan staf melewati beberapa tahap, yaitu rekrutmen, seleksi, hiring, penempatan, dan manajemen staf.  (Weaver, 2009)
Rekrutmen merupakan tahapan pertama dalam penyusunan staf berupa proses ketenagaan yang berkualifikasi untuk menempati berbagai posisi yang dibutuhkan. Rekrutmen sendiri dapat dilakukan dengan 2 cara, yaitu rekrutmen eksternal dan rekrutmen internal. Setelah melewati tahap rekrutmen, maka tahap selanjutnya adalah seleksi. Seleksi dilakukan dengan cara mengidentifikasi beberapa kriteria seleksi yang dibutuhkan bagi perusahaan tersebut untuk para calon staf.
Tahap berikutnya adalah hiring. Hiring merupakan tahap dimana pengidentifikasian kandidat staf mana yang terbaik diantara yang terbaik dan berakhir dengan penentuan calon staf yang paling memenuhi syarat. Berlanjut ke tahap beriktunya adalah penempatan dimana para staf bertransisi ke lingkungan kerjanya yang nyata. Disini para staf baru menunjukkan performanya dalam bekerja guna untuk bertahap dan berkembang. Tahap yang paling akhir yakni manajemen staf yang dimana perusahaan tersebut mengadakan pelatihan, penilaian, maupun kompensasi guna untuk menilai dan mengembangkan kinerja para stafnya. (Utami et al., 2019)