Dengan melibatkan desa dalam program konservasi, rehabilitasi lahan, dan energi hijau, desa akan menjadi pilar utama dalam agenda keberlanjutan nasional dan global.
3. Desa sebagai Pasar Potensial (Sektor Hilir)
Dengan populasi desa mencapai 122 juta jiwa, desa juga menjadi pasar yang besar untuk berbagai produk, baik lokal maupun nasional. Pertumbuhan daya beli masyarakat desa membuka peluang besar bagi pengembangan ekonomi nasional.
Desa memiliki kekuatan konsumsi yang terus berkembang, khususnya dengan meningkatnya infrastruktur desa, seperti akses jalan, listrik, dan internet. Digitalisasi desa melalui program desa digital dapat mempercepat integrasi desa sebagai pasar strategis dalam ekonomi nasional.
4. Desa sebagai Pusat Inovasi dan Ekonomi Kreatif
Desa bukan hanya penghasil produk primer, tetapi juga pusat inovasi berbasis kearifan lokal. Desa memiliki potensi besar untuk mengembangkan ekonomi kreatif, seperti kerajinan tangan, produk seni, hingga pengembangan desa wisata.
Desa-desa yang dikelola secara inovatif dapat menciptakan ekosistem ekonomi baru yang tidak hanya mengangkat identitas lokal tetapi juga mampu bersaing di pasar global. Desa Ponggok di Klaten dan Desa Wae Rebo di Nusa Tenggara Timur adalah contoh nyata bagaimana desa dapat menjadi ikon inovasi dan keberlanjutan.
5. Desa sebagai Penjaga Kebudayaan dan Identitas Bangsa
Desa adalah tempat di mana kebudayaan lokal dipertahankan dan diwariskan dari generasi ke generasi. Desa menyimpan tradisi, adat istiadat, dan seni yang menjadi identitas bangsa Indonesia.
Memperkuat desa berarti menjaga keberagaman budaya yang menjadi kebanggaan nasional sekaligus aset strategis di mata dunia. Desa adalah wajah asli Indonesia yang harus terus dijaga dan dikembangkan.
PERAN DESA BERSATU SEBAGAI GARDA TERDEPAN KEDAULATAN DESA