Bila anganmu tak sebesar asamu, masih maukah menyatukan air dan minyak?
Â
Para prajurit terus memainkan irama kematian menyambut mentari diujung senja
Â
Kanvas-kanvas mudah saja bernyanyi, namun belum satu pun arti dari tintah yang tertumpah dibenaku.
Â
Memenjarakanmu terus kuredupkan karena kunang-kunang sudah tak mau berkamuflase.
Â
Niat terbengkalai....
Â
Usaha bercucuran tanya....