Dalam konteks Indonesia, gereja terus mendorong terciptanya iklim ekonomi yang kondusif dan terbebas dari hegomoni manusiawi.Â
Lewat berbagai kesempatan, Gereja terus menutut keterlibatan serta semua umat dalam usaha pembangunan ekonomi yang solider. Lewat proses katekese dan juga musyawarah pastoral (MUSAPAS) di wilayah-wilayah gerejawi, gereja mendorong pertumbuhan ekonomi yang sehat yang meski kecil namun produktif.Â
Gereja berusaha mengajak umatnya menghindari pola hidup konsumtif yang pada giliranya menjadi pemicu eksploitasi ekonomi.Â
Munculnya manusia Kristiani sebagai pelaku ekonomi diharapkan mencerminkan pola kerja seorang rasul yang tidak mencari keuntungan diri melainkan mengedepankan kepentingan sesama manusia.
3. Misi Pendidikan
Gereja melalui dokumen Gravissimum Educationis (GE), menegaskan kedudukan pendidikan dalam konteks manusia adalah hak yang tak dapat diganggu gugat (GE. 1), pendidikan menjadi wadah menjawapi panggilan dasar manusia yang berbudi.Â
Pembentukan manusia dalam penididikan dilihat Gereja sebagai hal paling urgen memajukan manusia menuju keutuhan diri dan juga membawa kemajuan pada dunia.Â
Untuk mencapai sebuah taraf keutuhan hidup manusia diperlukan sebuah bentuk pendidikan yang mengarahkan pada pemahaman yang utuh akan nilai-nilai Kristiani dan menjalankannya dalam konteks kehidupan dunia.Â
Dengan demikian, Gereja melihat pula pendidikan sebagai paggilan kemanusiaan.
Gereja melihat pendidikan dalam keutuhan. GE memberikan gambaran yang cukup signifikan bagaimana pendidikan itu dilaksanakan. Gereja mendorong pertama-tama bahwa pendidikan itu harus ditujukan pada manusia karena hanya dengan pengetahuan yang memadai seseorang dapat tertuju kepada kehidupan yang baik.Â
Setelah menempatkan manusia pada subjek utama pendidikan, Gereja mendorong peran serta keluarga sebagai sekolah pertama sebelum seseorang memasuki dunia yang lebih luas (bdk. GE. 2). Sekolah menjadi lembaga kemasyarakatan yang memiliki kedudukan penting untuk pembekalan berkelanjutan yang sifatnya formal (bdk. GE. 5).Â