Jadi, ada baiknya teman-teman yang sedang mengerjakan skripsi mengatur jadwal beristirahat tersebut. Misalnya, ketika sudah menulis atau mencari referensi selama 30 menit, maka ambil break selama 5 atau 10 menit. Entah main game, scroll sosial media, atau sekedar mengistirahatkan mata dengan rebahan. Bisa juga dengan kegiatan lain yang menurut kalian bisa membuat kalian rileks.
Namun, perlu dicatat untuk tidak beristirahat terlalu lama, karena justru akan menghilangkan mood mengerjakan skripsi. Cara mengakalinya, teman-teman bisa memasang alarm ketika teman-teman beristirahat. Jadi, ketika waktu 5 atau 10 menit sudah selesai, maka waktunya kembali hustle mengerjakan skripsi yang tadi.
2. Buat Penjadwalan yang Jelas
Poin berikutnya untuk mengatasi burnout saat mengerjakan skripsi, adalah dengan cara membuat penjadwalan yang teratur setiap harinya. Contohnya, hari Senin mencari referensi, lalu hari Selasa target menyelesaikan 4 atau 5 paragraf, hari Rabu lanjut 3 atau 4 paragraf lagi, dan begitu seterusnya.
Manfaat dari melakukan penjadwalan tersebut jelas untuk menghindari burnout ketika mengerjakan skripsi. Bayangkan, bila di hari Senin kita memilih untuk bersantai tidak melakukan apa-apa, lalu dihajar semua di hari Selasa (mencari referensi+membuat 8 paragraph+dan lain-lain).
Aktivitas yang berat dan menumpuk di hari Selasa tersebut akan membuat kepala lebih gampang mumet dan mata yang lebih gampang lelah akibat dipaksa bekerja terlalu lama.
Memang ada beberapa orang yang prefer untuk mengerjakan semua hal dalam sehari, dan beristirahat total di hari berikutnya. Hal itu sebenarnya sah-sah saja, namun alangkah baiknya agar tugas skripsi tersebut dibagi menjadi beberapa porsi dalam sehari, sehingga kemungkinan burnout untuk muncul akan semakin kecil, karena tingkat stres per harinya sudah diredam dengan cara tugas yang dicicil tadi.
3. Lakukan Hal yang Membuatmu Bahagia
Hal selanjutnya yang dapat dilakukan untuk mengatasi burnout ketika sedang mengerjakan skripsi, adalah dengan melakukan hal yang membuat teman-teman bahagia. Istilah kerennya, jangan lupa melakukan self reward. Namun, tidak hanya sesusah mengerjakan saja, melainkan sebelum dan sesudah.
Hal itu sendiri sudah penulis praktekan, dan ternyata efektif. Self reward yang penulis terapkan sebelum mengerjakan skripsi, berfungsi sebagai motivasi atau pemicu semangat untuk mengerjakan skripsi. Sementara self reward sesudah mengerjakan skripsi, berfungsi sebagai hadiah karena kita sudah bekerja keras mengerjakan skripsi tersebut.
Beberapa self reward yang penulis lakukan sebelum mengerjakan skripsi biasanya adalah memakan makanan favorit, entah itu tteokbokki, mie kuah, hingga kopi dan toast dari salah satu brand favorit penulis. Makanan tersebut bisa dimakan sebelum atau berbarengan saat mengerjakan skripsi.
Sementara self reward ketika selesai mengerjakan skripsi, biasanya penulis menonton drakor episode terbaru atau episode terbaru dari Running Man dan Sixth Sense Season 2. Kadang juga penulis hanya tidur siang/sore hingga 3 atau 4 jam, untuk mengistirahatkan mata penulis yang minusnya besar.
Nah, itulah beberapa self reward yang penulis lakukan sebelum dan sesudah mengerjakan skripsi. Namun, tentu self reward setiap orang tidak sama.