Apa jargon 'revolusi mental' yang diusung pemerintahan saat ini ternyata gagal total
menjangkau generasi muda yang rawan akan 'pencucian otak'?
Sungguh ironis disaat kita membaca berita bahwa Diki, sang superjenius 12 tahun berkuliah di Kanada
untuk membuktikan bahwa anak Indonesia pun sejajar dengan superjenius dari belahan dunia lain,
sementara juga menemukan berita mengenai seseorang yang menyandang 'intelektualita dari kampus ternama'
justru tidak membuat prestasi apa-apa malah melakukan provokasi yang menimbulkan 'apa-apa'.
Pertanda apa sebenarnya ini?
Memang tidak dapat dikatakan bahwa kampus telah gagal dalamÂ
membina moralitas dan mengembangkan nilai luhur kebangsaanÂ
bagi para mahasiswanya yang berjumlah ribuan bahkan puluhan ribu.
Pendidikan karakter kini harus jauh lebih diutamakan daripada sekedar