Dalam tatapan terakhir yang kita lewati
Terjalinlah romantisme dan anarki yang menggoda jiwa
Di antara dunia yang tersembunyi dan terlarang
Terciptalah sebuah kisah yang penuh dengan kebebasan
Â
Tatapan terakhir, saat hati-hati bertaut
Tak ada yang bisa memisahkan kita, tak ada batas waktu
Dalam cinta yang tak terikat oleh aturan dan norma
Kita mengejar kebebasan dengan bergegas
Â
Dalam pandangan yang penuh cinta dan keinginan
Kita menentang segala bentuk kendali dan penindasan
Menggugat tradisi dan ekspektasi yang ada
Dengan berani, kita menghancurkan semua batasan
Â
Dalam tatapan akhir ini, kita menjadi pemberontak
Melawan ketidakadilan dan ketidakbenaran
Kita menciptakan dunia yang bebas dan merdeka
Dalam setiap sentuhan dan belaian tatapan terakhir
Â
Karya ini kupersembahkan untukmu, cintaku
Tatapan terakhir kita adalah manifestasi cinta anarkis
Dalam romantisme dan pemberontakan yang kita lahirkan
Kita menemukan keindahan yang tidak tergambarkan
Â
Semoga puisi ini menjadi penggambaran yang indah
Romantisme dan anarki dalam tatapan terakhir kita
Yang menderu di dalam jiwa dan menggetarkan dunia
Karya ini adalah persembahan untuk cinta kita yang tak terkendali
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H