Penemuan karunia rohani
Karunia rohani adalah kemampuan khusus yang diberikan oleh Roh Kudus kepada setiap orang yang percaya kepada Kristus untuk kepentingan seluruh jemaat. Dalam Perjanjian Lama, keterampilan pertukangan Bezaleel dalam pembuatan kemah suci mungkin layak dikategorikan sebagai karunia rohani (Kel. 31:2-5). Dalam Perjanjian Baru, daftar karunia rohani dapat ditemukan di Roma 12:3-8, 1 Korintus 12:12-31, Efesus 4:11, dan 1 Petrus 4:10-11.
Mengenali karunia rohani masing-masing orang merupakan hal yang tak terelakkan. Tidak ada satu orang pun yang dipercayakan semua jenis karunia. Ada banyak aspek keragaman dalam karunia rohani, karena itu setiap orang perlu mengetahui dengan pasti karunia apa yang Roh Kudus sudah taruh dalam dirinya.
- Jenis karunia
Berdasarkan perbedaan jumlah karunia di Roma 12:3-8, 1 Korintus 12:12-31, Efesus 4:11, dan 1 Petrus 4:10-11, hampir semua penafsir Alkitab meyakini bahwa daftar karunia di semua teks tersebut tidaklah lengkap. Masih banyak jenis lain yang tidak disebutkan secara eksplisit. Tidak memiliki salah satu yang disebutkan di sana bukan berarti bahwa seseorang tidak mempunyai karunia sama sekali.
Lagipula kemampuan di dalam pelayanan tidak terbatas pada karunia rohani. Kita bisa menggunakan apapun untuk memberkati orang lain. Ada kemampuan alamiah (bakat) yang diwariskan secara genetis. Ada keterampilan tertentu sebagai hasil latihan keras.
- Jumlah karunia
Setiap orang pasti memiliki sebuah karunia, tetapi itu tidak berarti bahwa ia hanya memiliki satu karunia. Beberapa orang dipercayakan lebih dari satu. Paulus mendapat karunia bahasa roh (1Kor. 14:18, bandingkan artikel berikut ini), mukjizat (2Kor. 12:12), kerasulan (Rm. 1:5), dan sebagainya.
- Tingkatan karunia
Beberapa orang mungkin memiliki jenis karunia yang sama, tetapi tidak selalu tingkatannya sama. Paulus berbahasa roh lebih daripada jemaat Korintus yang memiliki karunia tersebut (1Kor. 14:18). Sebagai seorang rasul, Paulus, oleh anugerah Allah, bekerja keras lebih daripada yang lain (1Kor. 15:9-10). Walaupun semua rasul adalah pemimpin, hanya Yakobus, Petrus, dan Yohanes yang dipercayakan kepemimpinan paling tinggi dan luas di Yerusalem (Gal. 2:9; Kis. 1:5).
Bacaan penting:
- Dr. Melvin Steinbron, The Lay Driven Church: How to Empower the People of Your Church to Share the Tasks of Ministry (Eugene: Wipf and Stock, 2004).
- Sue Mallory, The Equipping Church: Serving Together to Transform Lives (Grand Rapids: Zondervan, 2001).
- D. M. Lindsay, Friendship: Creating a Culture of Connectivity in Your Church. Gallup Research (Loveland: Group Publishing, et al. 2005).
- Rick Warren, The Purpose Driven Church: Every Church Is Big in God's Eyes (Grand Rapids: Zondervan, 1995).
- R. Paul Stevens & Phil Collins, The Equipping Pastor: A System Approach to Empowering the People of God (Washington: Alban Institute, 1993).
- Robert K. Greenleaf, Servant Leadership: A Journey into the Nature of Legitimate Power and Greatness (Mahwah, NJ: Paulist, 2002).
- R. Paul Stevens, The Other Six Days: Vocation, Work, and Ministry in Biblical Perspective (Grand Rapids/Vancouver: Eerdmans/Regent College Publishing, 1999).
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H