Mohon tunggu...
Stephen G. Walangare
Stephen G. Walangare Mohon Tunggu... -
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Kunang-kunang kebenaran di langit malam.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Pelayanan yang Benar

2 September 2018   00:37 Diperbarui: 2 September 2018   01:06 5714
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pertama, pemberian seluruh kehidupan kepada Allah. Pelayanan mencakup seluruh kehidupan, bukan penggalan kehidupan tertentu di waktu tertentu. Pelayanan yang baik dimulai dari penyerahan diri kepada Allah (2Kor. 8:5b).

Kedua, di dalam Kristus Yesus. Penebusan Kristus menyediakan arti baru dalam pelayanan. Arti ini mencakup tiga aspek pelayanan:

  • Status pelayan. Harga yang Dia bayar bagi umat pilihan di atas kayu salib menunjukkan bahwa Kristus adalah tuan dan kita adalah hamba-hamba-Nya (Kol. 3:24b).
  • Cara pelayanan. Darah-Nya menyucikan hati nurani seluruh orang percaya sehingga mereka dapat melayani Allah yang hidup (Ibr. 9:14b, "beribadah" = lit. "melayani").
  • Upah pelayanan. Kebangkitan-Nya dari antara orang-orang mati memberi jaminan bahwa segala jerih payah kita di dalam Tuhan Yesus tidak akan sia-sia (1Kor. 15:58).

Ketiga, oleh Roh Kudus. Melalui karya Roh Kudus dalam hati orang percaya, kita dengan bangga dapat berkata: "kita sekarang melayani dalam keadaan baru menurut Roh dan bukan dalam keadaan lama menurut huruf hukum Taurat" (Rm. 7:6b). Pelayanan menurut Roh ini jauh lebih mulia daripada pelayanan-pelayanan sebelumnya (2Kor. 3:7-11). Oleh Roh, setiap kita menerima karunia (1Kor. 12:7-11, bandingkan artikel berikut ini), sekaligus kekuatan dalam pelayanan (Kis. 1:8; 1Kor. 2:4).

Keempat, diwujudkan melalui beragam tindakan konkret. Penyerahan seluruh hidup kepada Allah bukan sebatas perasaan dan komitmen. Ada tindakan-tindakan nyata yang membuktikannya. Jenis tindakan yang dapat dilakukan sangat beragam. Studi kata "diakonia" (pelayanan) dalam Alkitab menunjukkan bahwa bentuk pelayanan bisa bermacam-macam: pemberian bantuan materi kepada orang-orang lain (Kis. 6:1; 2Kor. 8:4; 9:1), jabatan gerejawi sebagai diaken (1Tim. 3:8), pelayanan firman Tuhan (Kis. 6:4; 20:24), bahkan persiapan makan (Luk. 10:40).

Kelima, memuliakan Allah Tritunggal. Pelayanan tidak lain adalah ekspresi dari kehidupan kasih yang relasional dari Allah Tritunggal melalui seluruh umat Allah dalam kehadiran Roh Kudus yang memberikan kuasa. Dari Dialah kita menerima pelayanan, karunia rohani, dan perbuatan ajaib (1Kor. 12:4-6). Bukan hanya hal-hal yang berhubungan dengan pelayanan gerejawi saja. Segala sesuatu berasal dari Dia dan oleh Dia, sehingga kita pun wajib mempersembahkan segala sesuatu kepada Dia (Rm. 11:36). Segala yang kita perbuat, tidak peduli seremeh apapun itu, adalah untuk kemuliaan Allah (1Kor. 10:31).

Keenam, sesuai kebenaran firman Tuhan. Allah tidak hanya memperhatikan apa yang dilakukan, tetapi juga bagaimana sesuatu dilakukan. Apa dan bagaimana sama-sama penting di mata-Nya. Tuhan menghukum anak-anak Harun (Im. 10:1-2) maupun anak-anak Eli (1Sam. 2:12-17, 27-34), karena mereka melayani mezbah dengan sembarangan. Para imam pada masa sesudah pembuangan ke Babel juga ditegur dengan keras karena mempersembahkan korban yang sembarangan (Mal. 1:6-12). Pelayanan yang memperkenankan hati Tuhan adalah yang dilakukan sesuai dengan firman Tuhan.

Ketujuh, sesuai karunia setiap orang. Alkitab secara konsisten mengajarkan bahwa setiap orang percaya pasti diberi karunia (1Kor. 12:7-11, bandingkan artikel berikut ini). Kesesuaian antara karunia dan jenis pelayanan didasarkan pada keyakinan bahwa Allah pasti akan memperlengkapi setiap orang percaya dengan segala sesuatu yang baik untuk melakukan kehendak-Nya (Ibr. 13:21). Melayani sesuai panggilan. Panggilan sesuai kemampuan.

Kesesuaian ini tidak berarti eksklusivitas, tetapi prioritas. Setiap orang seyogianya memprioritaskan panggilannya yang khusus, namun tidak boleh mengabaikan pelayanan-pelayanan yang lain. Kadangkala ada area pelayanan lain yang di dalamnya seseorang perlu melibatkan diri, sekalipun ia tidak terlalu mahir di sana. Seiring dengan waktu, Allah akan menyediakan orang lain yang lebih baik untuk melaksanakan tugas tersebut.

Lagipula sebagian orang memang dipercayakan karunia atau talenta lebih dari satu. Siapa yang diberi lebih akan dituntut lebih juga (Luk. 12:48). Ini adalah prinsip Alkitab yang berlaku di semua area kehidupan.

Identitas di dalam Kristus

Sikap anak sulung dalam perumpamaan Anak yang Hilang menunjukkan bahwa seseorang bisa saja melayani dengan rajin, tetapi tanpa memahami status dirinya (Luk. 15:28-30). Kisah ini mengajarkan sesuatu yang penting tentang pelayanan. Identitas seyogianya mendahului aktivitas. Identitas lebih penting daripada aktivitas. Begitu pula dalam kaitan dengan pelayanan. Sebelum seseorang melibatkan diri dalam pelayanan, ia perlu mengenali dirinya sendiri, sebab identitas di dalam Kristus merupakan alasan terkuat mengapa setiap orang Kristen perlu melayani Allah. Siapakah para pelayan itu?

  • Gambar Allah

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun