Setelah menyimpulkan hasil belajar siswa kemudian melakukan tindakan dengan mencoba secara langsung.
Berdasarkan keempat tahap tersebut, Kolb menjelaskan bahwa ada empat gaya belajar yang berbeda. Ia juga mengatakan bahwa setiap siswa biasanya lebih menyukai gaya belajar tunggal yang berbeda. Hal ini biasanya dipengaruhi oleh lingkungan sosial, pengalaman belajar dan struktur kognitif dari setiap siswa.
Apapun penyebab pilihan gaya belajar siswa, preferensi tersebut sesungguhnya merupakan produk dari dua variabel yang kita pilih. Hal ini diungkapkan oleh Kolb sebagai garis poros (line of an axis). Kolb menyebutporos timur barat sebagai Processing Continuum, yaitu bagaimana kita melakukan pendekatan kepada tugas. Dan poros utara selatan sebagai Perception Continuum, yang merupakan respon emosional kita dan bagaimana kita berpikir dan merasa tentang sesuatu hal.
Gaya belajar menurut Kolb:
1. Diverger:
Kombinasi dari perasan dan pengamatan. Gaya belajar ini disebut diverger oleh Kolb karena orang yang menyukai gaya belajar ini membutuhkan generasi ide dan suka mengumpulkan informasi dalam sosialisasi. Mereka suka bekerja dalam grup dan mampu mendengarkan ide dari orang lain dengan pikiran terbuka.
2. Assimilator:
Kombinasi dari berpikir dan mengamati. Orang yang menyukai gaya belajar seperti ini menganggap ide dan konsep lebih penting dari pertemuan dengan orang lain, mereka lebih menyukai ide dan penjelasan yang jelas dibandingkan percobaan. Mereka mudah memahami informasi dalam rentang yang luas dan mampu mengorganisasikannya dengan susunan yang jelas dan logis.
3. Converger:
Kombinasi berpikir dan berbuat. Orang dengan gaya belajar ini dapat menyelesaikan masalah dan mencari solusi dan masalah praktik. Mereka cenderung memilih tugas yang teknikal dan tidak terlalu memusingkan orang lain maupun aspek interpersonal. Mereka juga pandai mencari penggunaan praktis dari ide dan teori.