Disamping itu pula andai saya menag akan terus menyerukan melawan hoaks dan mendorong masyarakat untuk berperilaku yang baik, benar, santun, bertanggung jawab dalam bermedia sosial karena jika tidak dilakukan penerapan yang serius dapat menciderai kerukunan antarumat beragama di Indonesia.
Selain hal yang diutarakan diatas jika aku jadi menag untuk menyikapi persoalan hoaks dan ujaran kebencian maka dibutuhkan mental dan kesiapan pemerintah seperti DPR, presiden, partai politik, kominfo, kepolisan dan instasi lainya yang mempunyai otoritas, untuk terus menyerukan dan mendorong berbagai upaya yang bisa dilakukan seperti membuat gagasan politik hukum negara yaitu keseriusan untuk menentukan suatu pilihan mengenai tujuan dan cara yang hendak dipakai untuk bagaimana menyikapi hoaks dalam penindakan hukumnya.
Menjadi mentri agama harus mempunyai komitmen yang kuat dalam rangka menjaga keutuhan NKRI dari informasi hoaks yang rentan menimbulkan perpecahan, tetapi yang terpenting saya sebagai menag menghimbau semua instasi yang mempunyai otoritas jangan sampai keliru dalam menyikapi hoaks, jangan sampai kalangan agresif pemerintah terhadap media sosial mengancam kebebasan berpendapat, intinya pemerintah harus bisa membedakan mana yang hoaks dan mana yang tidak.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H