Mohon tunggu...
Stefi Rengkuan
Stefi Rengkuan Mohon Tunggu... Wiraswasta - Misteri kehidupan itu karena kekayaannya yang beragam tak berkesudahan

Lahir di Tataaran, desa di dekat Danau Tondano, Minahasa. Pernah jadi guru bantu di SD, lalu lanjut studi di STFSP, lalu bekerja di "Belakang Tanah" PP Aru, lalu di Palu, dan terakhir di Jakarta dan Yogyakarta.

Selanjutnya

Tutup

Film

Pengakuan Sang Komandan Pasukan Perang: Tatapan Mata Korban, Penyesalan dan Wujud Pertobatan Sejati

14 Desember 2022   20:22 Diperbarui: 16 Desember 2022   22:44 292
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Saat menunggu laga "pertempuran" pasukan Argentina vs pasukan Kroatia memperebutlan Piala FIFA, saya masih sempat nonton film di bioskop TransTV tengah malam. Berjudul _Killing Season_ dibintangi aktor Hollywood berkarakter kuat. 

Film ini sebenarnya sudah cukup lama, dirilis sekitar 10 tahun lalu, tapi sangat relevan untuk ditayangkan dan direfleksikan di tengah konflik dan perang masih berkecamuk di Ukraina dan Rusia, dan segala potensi varian dan eskalasi perang yang mengancam perdamaian dan keutuhan dunia ini.

Dalam sebuah bungalow di tengah hutan dan  sedang hujan bersalju tipis, dua orang pria dewasa mantan tentara sedang bercengkrama mengenang masa lalu sambil menikmati makan dan minum mendengarkan lagu cowboy tentang berhati-hati menggunakan senapan.

Si tamu memang berniat datang ke hutan itu dengan maksud dan tujuan tersembunnyi untuk menghabisi orang yang membuatnya dendam kesumat.

Sementara si tuan rumah yang menawarkan kepada pengelana itu tinggal sendirian di rumah hutan itu juga dengan memendam rahasia sendiri menjauh dari kehidupan keluarga dan sosial.


Adegan itu berawal dari perjumpaan tuan rumah dengan si pelancong di tengah jalan hutan. Tuan rumah itu membatalkan rencana untuk memeriksa sakit di tulang pahanya bekas terkena tembakan semasa perang. Dia memilih menjemput kembali si pengelana asing itu dan menjamunya sebagai tamu, karena berhutang budi telah dibantu memperbaiki mesin mobilnya yang mogok di tengah jalan pada sore hari itu juga.

Kebersamaan mereka malam itu diakhiri dengan ungkapan yang sesungguhnya berisi tema utama film ini yang dibintangi Robert de Niro (Kolonel Benjamin Ford, komandan pasukan perdamaian Amerika) dan John Travolta (Emil Covak, mantan anggota pasukan elit Serbia Scorpion).

"Kehormatan pemburu adalah menjaga dan melindungi buruannya. Kehormatan ciptaan adalah menghormati Pencipta dan ciptaannya."

Ungkapan ini dibacakan oleh Covak dari botol minuman alkohol yang dihadiahkannya sendiri untuk mereka minum bersama malam itu. Teks dalam bahasa Jerman dengan merek kepala rusa dan salib di atasnya.

Covak pamit meninggalkan bungalow itu dan berharap Benjamin menerima tawaran untuk berburu rusa besar di hutan keesokan harinya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun