Mohon tunggu...
Stefany Tan
Stefany Tan Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Pengobatan untuk Penyakit Ginjal

22 Oktober 2017   12:30 Diperbarui: 22 Oktober 2017   13:53 851
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ginjal yang ditransplantasi adalah ginjal yang sehat dari pendonor. Diperlukan obat-obatan selama waktu hidup agar tubuh tidak menolak dengan adanya organ baru tersebut. Pengobatan lainnya adalah dengan menggunakan sel punca dewasa atau stem cell. Teori Christian Drapeau, seorang advokat untuk penelitian dan aplikasi medis dari stem cell paling terkemuka di Amerika menyatakan bahwa stem cell dewasa sebenarnya merupakan sistem penyembuhan tubuh alami memiliki dampak drastis pada setiap aspek di ilmu medis modern. Sehingga sel punca ini dapat diaplikasikan juga kepada penderita penyakit ginjal.

Sel punca terbukti dapat membantu penyembuhan kerusakan pada ginjal dengan cara menggantikan jaringan atau organnya.

Sel punca dipercaya dapat menjadi jalan keluar dari penyakit degeneratif. Yang menjadi penyebab penyakit degeneratif ini adalah kerusakan sel-sel dalam jaringan atau organ, sehingga jaringan atau organ tersebut tidak lagi dapat berfungsi sesuai dengan kebutuhan tubuh. Penyakit degeneratif terjadi di saat pertumbuhan sel mengalami 'defisit'. Misalnya, jika pada kondisi tubuh sedang sehat, ada 1000 sel per hari yang mati dalam tubuh kita.

Tetapi, hal tersebut bukanlah masalah karena akan ada 1000 sel baru pula yang diproduksi tubuh kita untuk menggantikannya. Jika suatu saat, produksi sel baru tersebut mengalami penurunan, misalnya hanya ada 800 sel baru yang diproduksi setiap hari, sementara akan tetap ada 1000 sel yang akan mati maka tubuh akan mengalami defisit (defisiensi). Setiap hari akan ada pertambahan kerusakan sel 200 sel jika kondisi tubuh tetap tidak sehat. Maka cepat atau lambat, organ tersebut akan mengalami kerusakan karena menumpuknya sel-sel yang rusak dan kekurangan sel-sel yang sehat di dalam tubuh.

Menurut para dokter, proses ini adalah proses ireversibel, dimana hanya berjalan 1 arah yaitu menuju kondisi semakin buruk. Disinilah sel punca kita berfungsi. Sel punca akan melawan defisit sel tersebut dengan cara melakukan replikasi dan menghasilkan sel-sel berkarakteristik yang sama dengan sel induknya. Kemampuan memperbanyak diri dan menghasilkan sel-sel yang sama seperti sel induknya ini tidak dimiliki oleh sel-sel tubuh lainnya. Dengan adanya sel punca yang aktif melakukan replikasi ini, akan menutup kekurangan 200 sel baru yang dibutuhkan tadi. Sel punca ini dapat berdiferensiasi di berbagai organ dalam tubuh. Sehingga sel punca bersifat fleksibel untuk tinggal di dalam tubuh sesuai dengan keperluannya. Keberadaan sel punca ini bertujuan untuk menjaga kontinuitas regenerasi populasi sel yang menyusun jaringan dan organ tubuh.

Bukti untuk meyakinkan adanya keberadaan sel punca pada penyembuhan ginjal adalah dengan adanya penemuan Renal Progenitor Cells (RPC) pada tiang urin di kapsula bowman suatu nefron. RPC ini memiliki beberapa 'fitur' dari sel punca dan para peneliti telah menunjukkan bahwa mereka bertanggung jawab untuk memproduksi podosit. Podosit adalah suatu sel khusus yang terlibat dalam sistem penyaringan pada nefron dan perlu diganti secara terus-menerus.

Podosit sulit untuk melakukan replikasi dan bila podosit tersebut mengalami disfungsi, dapat menjadi awal patogenesis beberapa nefropati seperti diabetes, glomerusklerosis, dan lain-lain. Studi juga berpendapat bahwa RPC yang sama ini kemungkinan mampu menghasilkan jenis sel khusus kedua yang dapat ditemukan pada lapisan nefron. Dengan adanya penemuan RPC ini, dapat dikatakan bahwa sel punca telah berperan dalam sistem kerja ginjal, yaitu dalam memproduksi podosit. Dikarenakan podosit perlu diganti secara terus-menerus dan podosit itu sendiri sulit untuk melakukan replikasi, maka sel punca lah yang akan bekerja untuk menggantikan podosit tersebut.

Selain adanya penemuan RPC yang bekerja untuk menggantikan podosit, sejenis sel yang bernama Mesenchymal Stem Cells (MSCs) atau sel punca mesenkimal juga telah menunjukkan hasil yang paling menjanjikan hingga saat ini. Sel punca mesenkimal adalah sel yang tidak berdiferensiasi yang memiliki sifat imunodulator dan jaringan trofik dan kemampuan untuk berdiferensiasi menjadi beberapa jenis sel. Sejumlah jenis sel dari sumsum tulang telah diuji pada hewan dalam suatu studi klinis berpotensi untuk menyembuhkan pada penyakit ginjal. Studi menunjukkan bahwa sel punca mesenkimal dapat meningkatkan kemampuan intrinsik ginjal untuk memperbaiki dirinya sendiri.

Pada kelainan instrinsik pada ginjal, penyebab paling sering adalah nekrosis tubular akut. Pada penyakit ginjal akut, tubuh sering mampu untuk memperbaiki kerusakan ginjal itu sendiri, namun ia tidak dapat melakukannya dengan cukup baik untuk mengatasi kerusakan progresif yang terjadi pada penyakit ginjal kronis.

Para peneliti yang menyelidiki efek terapeutik sumsum tulang dari sel punca mesenkimal dalam penyakit ginjal telah berpendapat bahwa sel punca mesenkimal dapat melepaskan protein yang dapat membantu sel-sel ginjal untuk berkembang, menghambat kematian sel, dan dapat mendorong sel punca ginjal itu sendiri untuk memperbaiki bagian ginjal yang rusak. Sebagian besar penelitian menunjukkan kemampuan sel punca mesenkimal yang luar biasa untuk memperbaiki ginjal. Hingga saat ini, uji klinis yang menggunakan sel punca mesenkimal dari sumsum tulang terus berlangsung untuk menguji keefektifan sel-sel tersebut dalam merawat pasien dengan penyakit ginjal.

Selain adanya penemuan RPC dan sel punca mesenkimal (MSC), jenis sel punca lain yang digunakan ilmuwan dalam penelitian ginjal adalah induced Pluripotent Stem Cell (iPSC). iPSC ini dibuat dengan cara pemograman ulang sel dewasa (sel khusus tubuh untuk bertindak sebagai sel punca embironik). Baru-baru ini, para peneliti telah mampu untuk menggunakan iPSC untuk memproduksi sel ginjal pada tahap perkembangan awal. Sel ginjal yang baru ini menyerupai sel yang ditemukan di dalam embrio yang akan menjadi sel yang membentuk ginjal dalam perkembangan janin.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun