Mohon tunggu...
Stefanus Kardi
Stefanus Kardi Mohon Tunggu... Lainnya - Pegiat Gemawan

Hobi berpetualang mancing dan suka tantangan

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Berladang: Versi Suku Dayak Uud Danum di Kampung Meroboi

5 Juli 2023   18:32 Diperbarui: 5 Juli 2023   18:35 1570
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Setelah selesai Adat Losu' selanjutnya padi yang sudah siap panen dapat dilakukan pemanenan (Ngohtom). Adapun peralatan Ngohtom pada Masyarakat Hukum Adat suku dayak Uud Danum di Desa Meroboi adalah Sokohtom, Tajung (tajung uwoi, tajung kacang), Suhkat (suhkat uwoi, suhkat kacang), tali Tajung biasa menggunakan Korot (kulit kayu korot), Bolasai, takui, Cahan (nama alat yang terbuat dari daun kacang/pandan hutan) saat ini fungsi cahan diganti dengan tenda, diman fungsi cahan sebagai atap pondok maupun untuk menyimpan padi sementara di tengah ladang setelah dipanen agar tidak basah jika terjadi hujan sebelum diangkut atau dimasukan ke Koraking / Uvu'ung. 

Saat memasukan padi ke dalam Koraking / Uvu'ng, suku dayak Uud Danum di kampung Meroboi memiliki upacara adat tersendiri, adapun perlengkapan adatnya adalah daunUru' sahkang mahtok sebanyak 7 lembar; Ponyokaan (agar dingin) dalam Koraking / Uvu'ng; buak pongulik buak paroi dalam Koraking / Uvu'ung; dan telur ayam kampung untuk Nyahki' / memberkati peralatan maupun Bahtun Paroi yang disimpan Koraking / Uvu'ung, semua peralatan tersebut dimasukan kedalam wadah yang dinamakan Bolasai. Setelah selesai upacara adat tersebut padi dapat dimasukan kedalam Koraking / Uvu'ng dengan bebas. 

Anti Hama Padi Dalam Koraking/Uvu'ng

Setelah selesai panen dan semua padi dimasukan kedalam Koraking/uvu'ng, masyarakat Uud Danum di Desa Meroboi memiliki cara agar padi terhindar dari hama seperti kutu padi maupun rayap. Yang disimpan dalam waktu yang cukup lama tentu padi memiliki resiko akan terserang hama maupun padi akan memiliki kutu, agar padi tetap aman dan terhindar dari kutu


Pasca Selesai Ngohtom

Pasca setelah Ngohtom / panen, maka pada suku Dayak Uud danum pada umumnya akan banyak kita temui acara -- acara di kampung seperti pernikahan, acara Dalok (upacara kematian terakhir/mengangkat tulang), Bohajat syukuran dan lain -- lain. Selain itu ada juga yang pergi Mosan kehutan untuk berburu, mencari ikan, mencari gaharu atau sarang walet, hal ini biasa dilakukan oleh beberapa  orang lelaki dengan waktu seminggu sampai satu bulan. Setelah kepulangan dari hutan akan melakukan perencanaan Nyari Umo' (berladang) kembali. Inilah perputaran waktu dan aktifitas -- aktifitas pada kegiatan pertanian/tradisi berladang suku dayak Uud Danum di Kampung Meroboi. Dan kurang lebih seperti ini juga  kegiatan berladang pada suku dayak Uud danum di daerah lain bahkan mungkin pada suku bangsa dayak lainnya.

Peran Laki -- Laki dan Perempuan (Pasutri) dalam Pertanian Berladang

Dari proses pengerjaan ladang pada suku dayak Uud Danum di Kampung Meroboi secara pembagian peran dalam kegiatan berladang terdapat tahapan -- tahapan yang diperankan kedua pasangan suami -- istri (pasutri), maupun terdapat tahapan/kegiatan yang dominan dikerjakan laki -- laki atau perempuan. Pertama kegiatan berladang yang dilaksanakan bersama -- sama oleh lelaki dan perempuan adalah pada tahapan Nyari' Umo'; Monati' / Monilik ; Persiapan - Nyaha' Umo' -- Ngohkap; Nuhkan (lelaki nugal sedangkan perempuan monyi' (memasukan benih padi kedalam lubang tugal); dan Ngohtom. Kedua Kegiatan yang didominasi oleh Lelaki pada kegiatan berladang adalah Novong /menebang kayu setelah Monati' monilik (peran perempuan sangat kecil biasa hanya memasak). Ketiga kegiatan ladang yang didominasi dikerjakan oleh perempuan yaitu Ngomavo; Nyopuk Umo' dan menjaga ladang (hal ini didominasi perempuan jika lelaki sedang mencari penghasilan lain), namun jika kegiatan hanya di seputaran kampung seperti Menyadap/noreh karet dilakukan bersama. Pembagian peran laki -- laki dan perempuan pada kegiatan berladang pada Suku Dayak Uud Danum di Kampung Meroboi bukanlah perbedaan derajat tinggi atau rendahnya posisi perempuan atau lelaki, namun pembagian peran yang menyesuaikan kemampuan secara fisik dan tuntutan kebutuhan dalam keluarga. Pada intinya adalah lelaki dan perempuan berada pada posisi yang sejajar dan saling mengisi dan melengkapi.

Metode Royong Pada Suku Dayak Uud Danum

Ada beberapa nama kegiatan royong pada suku dayak Uud danum, baik dalam pengerjaan ladang maupun kegiatan lainnya yaitu:

  1. HALAMAN :
    1. 1
    2. 2
    3. 3
    4. 4
    5. 5
    6. 6
    7. 7
    Mohon tunggu...

    Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
    Lihat Sosbud Selengkapnya
    Beri Komentar
    Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

    Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun