Pertama Nyopuk umo' adalah tradisi / kepercayaan masyarakat Uud Danum di kampung Meroboi yaitu dengan cara Nyopu Umo'/memberkat padi ladang setelah berusia melambung batang (daun padi sudah tinggi dari batang yang ada di tengah ladang). Nyopu Umo' dilakukan dengan menghidupkan api (pengasapan) dilakukan di pinggir ladang atau di pekarangan pondok ladang yang tidak ada tanam tumbuh biasa juga di bawah pondok ladang. Kegiatan Nyopu' Umo' ini merupakan keyakinan suku Dayak Uud Danum agar ladang atau padi terhindar dari hama -- hama yang sewaktu -- waktu dapat menyerang padi.
Kedua dengan membuat alat perangkap hama atau hewan yang menyerang ladang seperti Jika di serang kera/monyet akan dibuat perangkap monyet (Songgak, Lakep, Sokohtung); Jika diserang babi, rusa dan sejenisnya maka akan dibuat Bojang/jerat, Sout/Pelantik/ranjau; Jika diserang burung pipit, maka akan dibuat Sopohpak /alat pengusir yang terbuat dari bambu yang mengeluarkan bunyi yang keras hal ini memerlukan tenaga manusia untuk menggerakan; dan juga dapat membuat patung menyerupai manusia yang diberi baju lengkap layaknya petani yang kemudian diletakan atau digantung di tengah dan pinggir -- pinggir ladang. Kehadiran peladang diladangnya yaitu pada saat padi sudah keluar malai dan mulai berisi susu sampai dengan panen, karena masa rentan terserang hama.
Hotopak
Hotopak, adalah tradisi bahwa dalam keadaan masa padi ladang botohi' (mengandung), diadakan upacara hotopak (main gasing) berharap agar padi mudah/tanpa gangguan mengeluarkan/melahirkan. Kegiatan ini dilakukan di kampung, Bajang / Gasing yang digunakan biasa terbuat dari kayu Dohok/ Tapang Madu. Hotopak biasa dilakukan oleh anak -- anak dan juga orang tua, namun saat ini jarang dilakukan oleh orang tua.
Koraking / Uvu'ung
Koraking / Uvu'ung adalah nama bangunan (lumbung ppadi) untuk menyimpan padi yang telah di panen / Konhohtom. Koraking / Uvu'ung biasa dibangun di samping atau dekat Lohpo Umo' (jika lokasi ladang jauh dari kampung, namun jika tidak jauh maka akan dibangun di dekat rumah di kampung (depan atau samping rumah). Koraking / Uvu'ung sebelum Ngohtom / Panen (jika belum ada), bangunan Koraking / Uvu'ung biasanya memiliki 4 tiang penyangga dan dinding dipasang dari dalam rangka bangunan, biasanya bahan untuk dinding dan lantai menggunakan kulit kayu, sedangkan pada tiang akan diberi lempengan kayu yang sudah dibentuk menyerupai uang lagam yang dilobangi di tengah -- tengahnya, saat ini bias menggunakan seng polos untuk membungkus tengah -- tengah tiang Koraking / Uvu'ung, hal ini untuk agar hama terutama tikus tidak bisa naik. Selain Koraking / Uvung, Juga terdapat Bihtang.Â
Bihtang adalah nama benda/alat /wadah untuk menyimpan padi yang telah dipanen, hal ini adalah alternatif lain jika tidak membangun Koraking / Uvu'ung. Bihtang terbuat dari kulit kayu, diameter bihtang biasa mencapai dua meter. Pembangunan Koraking / Uvu'ung dilakukan oleh laki -- laki dan dibantu oleh perempuan.
Bojah Losu'
Bojah Losu' adalah beras dari  padi yang mendekati usia panen. Pada suku Dayak Uud Danum, Pembuatan Beras Losu' ini merupakan sebuah tradisi ritual sebelum panen, untuk memanggil Morua' / se.ma.ngat padi (roh yang menjiwai pada padi), Daya Uud Danum meyakini Padi memiliki Se.ma.ngat. Jadi agar Se.ma.ngat padi merasa dihormati dan ditimang-timang dan disayang oleh pemiliknya maka se.ma.ngat padi tersebut akan betah tinggal bersama pemilik tersebut. Panen / pembuatan Losu' biasa dilakukan sehari sampai seminggu sebelum panen. Adapun beberapa peralatan pada ritual adat Losu' yaitu Besi / parang melambangkan suatu benda padat yang keras (agar semangat padi keras/kuat), Ayam untuk Nyahki' / mohpas memberkati Bojah Losu'. Jika di daerah lain Bojah Losu' dikenal dengan nama beras Pansuh / padi Pansuh.
Adapun proses pembuatan Bojah Losu' : (1) Padi yang sudah dipanen akan dikikis untuk memisahkan bulir padi dengan tangkainya; (2) Setelah semuanya selesai dikikis, buli-bulir padi tadi akan di goseng menggunakan kuali besar agar mudah ditumbuk; (3) Selanjutnya jika sudah selesai digoseng, padi selanjutnya ditumbuk bisa menggunakan lesung ataupun saat ini boleh menggunakan mesin; (4) Selesai ditumbuk beras akan dibersihkan lagi menggunakan alat penampi sampai tidak ada bulir padi yang belum menjadi beras; dan (5) Selanjutnya beras siap dimasak, sebagaimana masak nasi biasanya. Setelah selesai masak maka pemilik akan membuat sebuah ritual untuk se.ma.ngat padi tadi, baru boleh dimakan. Beras Losu' memiliki bau yang sangat harum dan tentu berbeda dengan beras biasa.
Ngohtom